Sleman (ANTARA News) - Pengungsi bencana letusan Gunung Merapi yang berada di Stadion Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman kian merasa jenuh karena tidak ada kegiatan untuk mengisi waktu.
"Di pengungsian saya merasa sangat jenuh karena tidak ada kegiatan apa-apa, daripada cuma duduk-duduk diam saya memilih ke rumah sambil sedikit-sedikit membersihkan rumah dari abu Merapi," kata Mardi (46) warga Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Minggu.
Menurut dia, dirinya juga tahu jika status Gunung Merapi sampai saat ini masih "Awas", tetapi karena di pengungsian merasa jenuh dirinya nekat untuk pulang.
"Di pengungsian tidak betah sehingga saya pulang dan membawa barang-barang dari pengungsian. Untuk sementara saya sendiri yang pulang, sedangkan anak isteri masih tinggal di pengungsian," katanya.
Sedangkan kaum ibu juga merasakan kejenuhan di pengungsian, namun mereka belum berani pulang ke rumah masing-masing.
"Memang di pengungsian ini untuk masalah makan tidak ada kendala, namun selama ini sama sekali tidak ada kegiatan sehingga inginnya pulang, namun masih takut," Ny Tini pengungsi asal Desa Argomulyo.
Menurut dia, kejenuhan tersebut juga dialami ibu-ibu lainnya, karena tidak ada kegiatan selain duduk, makan dan tidur.
"Kalau setiap hari seperti ini rasanya badan dan pikiran justru menjadi lelah dan tidak betah," katanya.
Koordinator pengungsian di Stadion Maguwoharjo, Budiharjo mengakui kalau sejauh ini memang belum ada kegiatan ibu-ibu yang berada di pengungsian.
"Mulai pekan depan gerakan PKK Sleman akan mengadakan berbagai macam pelatihan keterampilan untuk para ibu. Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan. Kegiatan tersebut juga memberikan bekal ketrampilan bagi ibu-ibu," katanya.
(U.V001/R014/P003)
Pengungsi Merapi Kian Jenuh
14 November 2010 15:09 WIB
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: