Basarnas tunggu esok evakuasi 30 mahasiswa terjebak di gunung Konawe
18 Agustus 2021 01:41 WIB
Basarnas tunggu esok hari evakuasi 30 mahasiswa terjebak di Gunung Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, usai mengibarkan bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-76 RI, Selasa (17/8/2021). ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari
Kendari (ANTARA) - Tim gabungan Basarnas Kendari terpaksa menunggu esok hari, Rabu (18/8/2021), untuk mengevakuasi sekitar 30 mahasiswa pecinta alam yang terjebak usai melakukan pengibaran Merah Putih di Gunung Amonggedo, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi, melalui rilis humas Basarnas Kendari, Rabu dini hari mengatakan, saat ini tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKP) Kendari telah berada di kediaman Camat Amonggedo dan berkoordinasi dengan unsur yang terlibat melakukan penilaian jalur evakuasi.
"Setelah melakukan assessment lokasi sampai pukul 00.06 Wita, tim memutuskan penjemputan akan dilaksanakan pagi hari pada pukul 06.00 Wita mengingat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan untuk memaksakan melewati tiga aliran sungai," katanya.
Baca juga: Puluhan mahasiswa terjebak di Gunung Konawe usai kibarkan Merah Putih
Basarnas menyampaikan, penjemputan para korban akan dibagi ke dalam 3 tim dimana Tim 1 berjumlah 20 orang, Tim 2 berjumlah 10 orang, dan Tim 3 berjumlah 10 orang.
Upaya evakuasi para korban akan melibatkan unsur tim penyelamat KPP Kendari, Koramil Wawotobi, Polsek Pondidaha, BPBD Konawe, KPA Kompas Pencinta Alam Sampara dan masyarakat setempat.
"Saat ini Tim SAR gabungan berposko di bendungan daerah itu," katanya.
Baca juga: Petugas evakuasi warga-mahasiswa yang terjebak di Pulau Legundi
Sebelumnya, puluhan mahasiswa pecinta alam terjebak di Gunung Amonggedo, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, saat hendak ingin balik usai melakukan pengibaran Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia.
Para korban dilaporkan berada di lokasi itu sejak 16 Agustus 2021 untuk melaksanakan pengibaran bendera pada 17 Agustus 2021. Namun, setelah melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera, para mahasiswa tersebut tidak dapat kembali pulang akibat curah hujan yang tinggi sehingga aliran sungai meluap disertai arus yang deras.
Baca juga: Basarnas : dua mahasiswa Itenas ditemukan meninggal
"Untuk diketahui perjalanan menuju lokasi para mahasiswa pencinta alam harus melewati 3 sungai," katanya.
Basarnas Kendari yang menerima laporan itu pada pukul 20.00 WITA dari staf BPBD setempat bernama Abel segera memberangkatkan tim penyelamat Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR.
Baca juga: Mahasiswa Unimal kibarkan Merah Putih di puncak Gunung Leuser
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi, melalui rilis humas Basarnas Kendari, Rabu dini hari mengatakan, saat ini tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKP) Kendari telah berada di kediaman Camat Amonggedo dan berkoordinasi dengan unsur yang terlibat melakukan penilaian jalur evakuasi.
"Setelah melakukan assessment lokasi sampai pukul 00.06 Wita, tim memutuskan penjemputan akan dilaksanakan pagi hari pada pukul 06.00 Wita mengingat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan untuk memaksakan melewati tiga aliran sungai," katanya.
Baca juga: Puluhan mahasiswa terjebak di Gunung Konawe usai kibarkan Merah Putih
Basarnas menyampaikan, penjemputan para korban akan dibagi ke dalam 3 tim dimana Tim 1 berjumlah 20 orang, Tim 2 berjumlah 10 orang, dan Tim 3 berjumlah 10 orang.
Upaya evakuasi para korban akan melibatkan unsur tim penyelamat KPP Kendari, Koramil Wawotobi, Polsek Pondidaha, BPBD Konawe, KPA Kompas Pencinta Alam Sampara dan masyarakat setempat.
"Saat ini Tim SAR gabungan berposko di bendungan daerah itu," katanya.
Baca juga: Petugas evakuasi warga-mahasiswa yang terjebak di Pulau Legundi
Sebelumnya, puluhan mahasiswa pecinta alam terjebak di Gunung Amonggedo, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, saat hendak ingin balik usai melakukan pengibaran Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia.
Para korban dilaporkan berada di lokasi itu sejak 16 Agustus 2021 untuk melaksanakan pengibaran bendera pada 17 Agustus 2021. Namun, setelah melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera, para mahasiswa tersebut tidak dapat kembali pulang akibat curah hujan yang tinggi sehingga aliran sungai meluap disertai arus yang deras.
Baca juga: Basarnas : dua mahasiswa Itenas ditemukan meninggal
"Untuk diketahui perjalanan menuju lokasi para mahasiswa pencinta alam harus melewati 3 sungai," katanya.
Basarnas Kendari yang menerima laporan itu pada pukul 20.00 WITA dari staf BPBD setempat bernama Abel segera memberangkatkan tim penyelamat Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR.
Baca juga: Mahasiswa Unimal kibarkan Merah Putih di puncak Gunung Leuser
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: