Meulaboh (ANTARA) - Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Barat Tarfin menegaskan insiden terbaliknya pemasangan bendera merah putih (jadi putih merah) di halaman kantor setempat, merupakan peristiwa yang tidak disengaja.

"Kami tegaskan bahwa insiden berkibarnya bendera merah putih secara terbalik di halaman kantor ini karena kealpaan petugas jaga malam, karena saat benderanya dipasang, diduga petugasnya masih mengantuk," kata Tarfin yang dihubungi ANTARA, di Meulaboh, Selasa malam.

Ia juga mengatakan, setelah melakukan pemasangan bendera, petugas jaga malam yang tidak disebutkan identitasnya tersebut, langsung pulang ke rumah tanpa melihat lebih jelas kondisi bendera.

Peristiwa tersebut, kata Tarfin, kemudian diduga direkam warga dan tersebar melalui media sosial.

Baca juga: Konsul Malaysia di Pekanbaru minta maaf soal insiden bendera terbalik

Baca juga: DPR minta Malaysia investigasi insiden bendera terbalik


Tarfin menegaskan atas kejadian tersebut, ia juga menegur petugas jaga malam agar ke depan lebih berhati-hati saat melakukan pemasangan bendera merah putih pada pagi hari, meski dalam kondisi mengantuk.

Bendera yang terbalik tersebut kemudian langsung diturunkan dan dikibarkan lagi sebagaimana mestinya.

Terhadap persoalan tersebut, ia juga mengaku sudah menyampaikan insiden tersebut ke pimpinan daerah setempat guna menjelaskan kondisi yang sebenarnya.

"Insiden terbaliknya bendera merah putih ini juga tidak terkait dengan Peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Tarfin menegaskan.

Ia menyatakan insiden tersebut murni kealpaan petugas jaga malam yang masih mengantuk saat mengibarkan bendera merah putih, katanya menuturkan.

Insiden berkibarnya bendera terbalik di halaman Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Barat menjadi perhatian masyarakat, karena beredar di media sosial.