Denpasar (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan HUT ke-76 Republik Indonesia menjadi momentum yang tepat dalam memaknai persatuan sebagai bangsa yang berdaulat untuk bangkit dari krisis mulitidimensi COVID-19, termasuk dalam aspek ekonomi.

"Kita harus dapat secara pararel mengatasi penyebaran virus COVID-19, sekaligus menata ulang strategi perekonomian untuk menjaga momen pertumbuhan nasional dan Bali pada khususnya," kata Trisno Nugroho di Denpasar, Selasa.

Dia menambahkan, pada triwulan II-2021 perekonomian Bali sudah menunjukkan perbaikan. BPS mencatat perekonomian Bali mengalami pertumbuhan 2,83 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi ini meningkat, dibandingkan pada triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar minus 9,81 persen (yoy).

"Pelonggaran kebijakan PPKM selama triwulan II 2021 telah memberikan ruang gerak bagi sektor pariwisata dan sektor terkait untuk mendorong perbaikan ekonomi," ucapnya.

Demikian juga dengan program Work from Bali dan program dalam menarik wisatawan domestik ke Bali pada Mei-Juni 2021 memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Bali.

"Optimisme konsumen dan pelaku usaha seiring dengan pelaksanaan program vaksinasi yang berjalan 'ontrack' mendorong keberlanjutan perbaikan ekonomi," ujar Trisno,

Di samping program penanganan kesehatan dan penanganan ekonomi jangka pendek, kata Trisno, transformasi serta diversifikasi ekonomi menjadi sangat penting untuk masa depan Bali.

Setidaknya, ujar Trisno, terdapat 10 aspek yang dapat dipersiapkan oleh Provinsi Bali untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi ke depan yakni meningkatkan koordinasi pemerintah dan swasta dalam bidang kesehatan dan meningkatkan digitalisasi serta inovasi di bidang pertanian.

Selanjutnya meningkatkan jumlah wisatawan Nusantara dan menyelesaikan isu kesenjangan infrastruktur di bidang pariwisata serta melanjutkan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Kemudian melanjutkan fokus pada pembangunan infrastruktur strategis, menyiapkan dan mengakselerasi adopsi industri 4.0, serta meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan implementasi "green economy".

Yang tidak kalah penting meningkatkan adopsi inovasi dan teknologi bagi UMKM, meningkatkan program pengembangan SDM untuk kebutuhan masa depan, meningkatkan inovasi dan investasi di bidang teknologi serta menata ketersediaan data kependudukan secara terintegrasi.

Baca juga: BI perluas transformasi digital di pasar tradisional Denpasar

Baca juga: BI: "Work from Bali" tahan laju kontraksi ekonomi Pulau Dewata

Baca juga: BI berkomitmen bersinergi dengan OJK tingkatkan kinerja ekonomi Bali