Purwokerto (ANTARA) - Seekor penyu hijau atau Chelonia mydas ditemukan dalam keadaan mati di Pantai Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, kata Kepala Resor Konservasi Wilayah (RKW) Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Dedi Rusyanto.

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Bung Tarmuji selaku Komandan MPP (Masyarakat Mitra Polisi Hutan) Pandu Nusa Buana RKW Cilacap, bangkai penyu tersebut ditemukan tadi pagi," katanya saat dihubungi melalui saluran telepon dari Purwokerto, Kabupaten Cilacap, Selasa.

Menurut dia, pihaknya segera berkoordinasi dengan MPP Pandu Nusa Buana maupun masyarakat untuk melakukan tindakan karena kondisi penyu hijau yang panjang tubuhnya sekitar 1,5 meter itu sudah busuk.

Baca juga: BKSDA Bali lepasliarkan delapan penyu hijau hasil sitaan

Ia mengatakan bangkai penyu hijau tersebut selanjutnya dikubur setelah pihaknya bersama MPP Pandu Nusa Buana melakukan pendekatan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat.

"Awalnya masyarakat ingin memanfaatkan bangkai penyu itu untuk diambil minyaknya atau yang lain. Setelah kami beri pemahaman, mereka menyadari dan akhirnya bangkai itu dikubur karena khawatir akan menimbulkan bakteri, mengakibatkan terjadinya kerumunan, dan sebagainya," katanya.

Dedi mengatakan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kematian penyu, antara lain perubahan suhu di laut, terdampar atau tersesat, tergulung ombak, penyu dalam kondisi sakit, dan terluka setelah dilepas akibat terjerat jaring.

Sementara itu, Komandan MPP Pandu Nusa Buana RKW Cilacap Tarmuji mengatakan bangkai penyu hijau yang beratnya sekitar 60-70 kilogram itu ditemukan pada pukul 09.30 WIB di Pantai Teluk Penyu, depan Benteng Pendem.

"Tadi memang ada beberapa nelayan yang ingin memanfaatkan bangkai penyu itu untuk diambil minyaknya. Kemudian kami arahkan supaya hal itu tidak dilakukan agar tidak menjadi masalah karena penyu ini termasuk hewan yang dilindungi, hingga akhirnya kami sepakat untuk menguburkan bangkai penyu itu," katanya.

Ia menduga penyu hijau itu mati akibat luka setelah sempat terjebak jaring nelayan.

"Kami sempat mendapat informasi jika ada seekor penyu yang sempat terjebak jaring, lalu dilepaskan kembali," katanya.

Baca juga: Penyu sisik dan hijau di Babel terancam punah
Baca juga: KKP tangani empat penyu hasil sitaan perdagangan ilegal di Bali