Zulkifli: Pandemi ujian tunjukkan Indonesia sebagai bangsa tangguh
17 Agustus 2021 11:05 WIB
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan hadir dalam upacara bendera Peringatan Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia secara virtual yang diselenggarakan DPP PAN, Selasa. (DPP PAN)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan pandemi, krisis, dan resesi yang sedang dihadapi Indonesia saat ini menguji masyarakat untuk menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh.
"Kita harus berhasil melihat pandemi COVID-19 bukan sekadar musibah, tetapi juga akselerator yang menantang kita untuk menemukan inovasi dan beradaptasi dengan kebiasaan baru," kata Zulkifli dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya saat memberikan amanat dalam upacara bendera Peringatan Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia secara virtual yang diselenggarakan DPP PAN, Selasa.
Baca juga: PAN gelar upacara bendera secara virtual
Dia mengatakan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 RI dengan slogan "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh" sangat relevan bagi bangsa Indonesia sebagai bentuk optimisme maupun harapan.
Menurut dia, "tangguh" adalah manifestasi kekuatan lahir dan batin untuk menghadapi segala bentuk cobaan dan ujian, "tumbuh" adalah harapan untuk terus menatap masa depan dengan penuh optimisme, semangat untuk maju, dan keinginan untuk menjadi lebih baik dari saat ini.
"Sebagai bangsa, Indonesia pernah melalui berbagai ujian besar, termasuk ujian penjajahan yang berhasil kita lewati bersama hingga Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945. Perjuangan para pahlawan, para pendahulu, para 'founding fathers' yang berasal dari berbagai latar belakang telah membuktikan bahwa kita merupakan bangsa yang tangguh," ujarnya.
Dia mengatakan adaptasi dengan kebiasaan baru akibat pandemi terlihat dalam beberapa hal sepert, sebelumnya masyarakat tidak terbiasa dengan pertemuan secara daring namun saat ini upacara bendera bisa diselenggarakan secara daring.
Baca juga: F-PAN: Perpanjangan PPKM harus dibarengi penyempurnaan kebijakan
Sebelumnya, menurut dia, warga enggan memakai masker, namun saat ini menjadikan masker sebagai bagian dari tren dan fesyen dengan desain beraneka ragam.
"Sebelumnya kita protes karena harus menjaga jarak, tidak boleh saling bersalaman, dipaksa selalu mencuci tangan, dan menghindari acara-acara yang melibatkan banyak orang. Namun saat ini dengan penuh kesadaran kita telah menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian dari cara berpikir kita melaksanakan segala sesuatu," katanya.
Wakil Ketua MPR RI itu menjelaskan jika dilihat dari sudut pandang yang lebih positif, pandemi COVID-19 sebenarnya membentuk warga untuk menjadi lebih sehat.
Baca juga: F-PAN: Sosialisasikan aturan perpanjangan PPKM
Menurut dia, kesadaran untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, kemauan untuk berjemur dan berolahraga, menghindari kelelahan agar daya tahan tubuh tidak menurun, akan membentuk menjadi masyarakat yang lebih sehat dengan kualitas hidup lebih baik.
"Semangat ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’ harus kita hadirkan di tengah-tengah semua elemen bangsa. Jika kita bekerja sama, bergotong royong, maka semua bisa melewati pandemi ini dengan baik dan tumbuh menjadi bangsa yang lebih baik dan akan menyongsong Indonesia Emas 2045," ujarnya.
"Kita harus berhasil melihat pandemi COVID-19 bukan sekadar musibah, tetapi juga akselerator yang menantang kita untuk menemukan inovasi dan beradaptasi dengan kebiasaan baru," kata Zulkifli dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya saat memberikan amanat dalam upacara bendera Peringatan Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia secara virtual yang diselenggarakan DPP PAN, Selasa.
Baca juga: PAN gelar upacara bendera secara virtual
Dia mengatakan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 RI dengan slogan "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh" sangat relevan bagi bangsa Indonesia sebagai bentuk optimisme maupun harapan.
Menurut dia, "tangguh" adalah manifestasi kekuatan lahir dan batin untuk menghadapi segala bentuk cobaan dan ujian, "tumbuh" adalah harapan untuk terus menatap masa depan dengan penuh optimisme, semangat untuk maju, dan keinginan untuk menjadi lebih baik dari saat ini.
"Sebagai bangsa, Indonesia pernah melalui berbagai ujian besar, termasuk ujian penjajahan yang berhasil kita lewati bersama hingga Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945. Perjuangan para pahlawan, para pendahulu, para 'founding fathers' yang berasal dari berbagai latar belakang telah membuktikan bahwa kita merupakan bangsa yang tangguh," ujarnya.
Dia mengatakan adaptasi dengan kebiasaan baru akibat pandemi terlihat dalam beberapa hal sepert, sebelumnya masyarakat tidak terbiasa dengan pertemuan secara daring namun saat ini upacara bendera bisa diselenggarakan secara daring.
Baca juga: F-PAN: Perpanjangan PPKM harus dibarengi penyempurnaan kebijakan
Sebelumnya, menurut dia, warga enggan memakai masker, namun saat ini menjadikan masker sebagai bagian dari tren dan fesyen dengan desain beraneka ragam.
"Sebelumnya kita protes karena harus menjaga jarak, tidak boleh saling bersalaman, dipaksa selalu mencuci tangan, dan menghindari acara-acara yang melibatkan banyak orang. Namun saat ini dengan penuh kesadaran kita telah menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian dari cara berpikir kita melaksanakan segala sesuatu," katanya.
Wakil Ketua MPR RI itu menjelaskan jika dilihat dari sudut pandang yang lebih positif, pandemi COVID-19 sebenarnya membentuk warga untuk menjadi lebih sehat.
Baca juga: F-PAN: Sosialisasikan aturan perpanjangan PPKM
Menurut dia, kesadaran untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, kemauan untuk berjemur dan berolahraga, menghindari kelelahan agar daya tahan tubuh tidak menurun, akan membentuk menjadi masyarakat yang lebih sehat dengan kualitas hidup lebih baik.
"Semangat ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’ harus kita hadirkan di tengah-tengah semua elemen bangsa. Jika kita bekerja sama, bergotong royong, maka semua bisa melewati pandemi ini dengan baik dan tumbuh menjadi bangsa yang lebih baik dan akan menyongsong Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: