Harga emas meningkat menyusul melemahnya data ekonomi
17 Agustus 2021 07:27 WIB
Arsip foto - Seorang karyawan menyortir emas batangan di Pabrik Pemisahan Emas dan Perak Austria 'Oegussa' di Wina, Austria, Jumat (15 /12/2017). ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.
Jakarta (ANTARA) - Harga emas berjangka di bursa COMEX, divisi bursa New York Mercantile meningkat pada Senin (Selasa WIB) menyusul reaksi para investor terhadap melemahnya data ekonomi.
Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember meningkat 11,6 dolar AS atau 0,65 persen menjadi ditutup pada 1.789,8 dolar AS per ounce.
Indeks manufaktur The New York Fed's Empire State yang dikeluarkan pada Senin turun 25 poin menjadi 18,3 pada Agustus dari 43,0 pada Juli, lebih rendah dari perkiraan para ekonomi pada 29,0.
Sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) merosot lebih dalam menyusul penurunan tajam pada Jumat lalu, setelah rilis data ekonomi, mendorong harga emas naik lebih tinggi.
Harga perak untuk pengiriman September meningkat 1,2 sen atau 0,05 persen menjadi 23,791 dolar per ounce, harga platinum untuk pengiriman Oktober jatuh 4,9 dolar atau 0,48 persen menjadi 1.021,1 dolar AS per ounce.
Baca juga: Rupiah menguat didukung penurunan kasus harian COVID-19
Baca juga: IHSG ditutup merosot ikuti bursa Asia, pasar nantikan evaluasi PPKM
Baca juga: Saham Wall Street ditutup bervariasi di tengah kekhawatiran COVID-19
Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember meningkat 11,6 dolar AS atau 0,65 persen menjadi ditutup pada 1.789,8 dolar AS per ounce.
Indeks manufaktur The New York Fed's Empire State yang dikeluarkan pada Senin turun 25 poin menjadi 18,3 pada Agustus dari 43,0 pada Juli, lebih rendah dari perkiraan para ekonomi pada 29,0.
Sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) merosot lebih dalam menyusul penurunan tajam pada Jumat lalu, setelah rilis data ekonomi, mendorong harga emas naik lebih tinggi.
Harga perak untuk pengiriman September meningkat 1,2 sen atau 0,05 persen menjadi 23,791 dolar per ounce, harga platinum untuk pengiriman Oktober jatuh 4,9 dolar atau 0,48 persen menjadi 1.021,1 dolar AS per ounce.
Baca juga: Rupiah menguat didukung penurunan kasus harian COVID-19
Baca juga: IHSG ditutup merosot ikuti bursa Asia, pasar nantikan evaluasi PPKM
Baca juga: Saham Wall Street ditutup bervariasi di tengah kekhawatiran COVID-19
Penerjemah: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: