Palu (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Palu, Sulawesi Tengah menyuplai paket makanan kepada warga Perumahan Dosen Universitas Tadulako (UNTAD) Palu yang terdampak karantina wilayah atau "lock mikro efektif" karena kasus kematian melonjak akibat dampak COVID-19 di kawasan tersebut.

"Kami turut serta terlibat, bahkan kami telah membangun dapur umum menyedikan makanan siap saji untuk warga di Perumahan Dosen yang sedang dilakukan karantina wilayah," kata Kepala Dinas Sosial Palu Romy Sandi yang dihubungi di Palu, Senin.

Ia memaparkan, kebijakan Pemkot Palu menerapkan karantina wilayah sebagai upaya pemerintah mencegah dan mengendalikan penularan COVID-19 di kawasan tersebut, agar kasus kematian dapat ditekan.

Berdasarkan data tim Surveilans Kota Palu per tanggal 15 Agustus 2021, kasus warga terpapar COVID-19 atau sedang menjalani isolasi mandiri di Perumahan Dosen mencapai 40 rumah tangga dan tingkat kematian akibat COVID sebanyak tujuh kasus sepekan terakhir.

Romy memaparkan, selain pihaknya, Dinas Sosial Sulteng juga turut serta membantu mendirikan dapur umum yang melibatkan anggota Taruna siaga bencana (Tagana).

"Kami menyiapkan makanan siap saji untuk jatah makan pagi, siang dan malam kepada 300 kepala keluarga di perumahan itu selama sepekan ke depan," ujarnya.

Kebijakan pemerintah berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Palu nomor 443/1822/HUKUM/2021 menegaskan, akses masuk ke kawasan Perumahan Dosen di tutup total dari Pukul 19.00-06.00 WITA dan tidak ada kegiatan dilakukan warga di perumahan tersebut.

Lalu, pemasangan bendera atau label berwarna hijau dan merah pada masing-masing rumah warga untuk memudahkan pengawasan bagi rumah yang penghuninya sedang menjalani isolasi mandiri dan penghuni rumah yang steril dari COVID-19.

"Karantina wilayah diberlakukan mulai (Senin malam,red), dan petugas kami yang berada di dapur umum telah menjalani serangkaian tes cepat atau rapid tes anti-gen dan semua hasilnya non-reaktif," demikian Romy.
Baca juga: Pemprov: Dua daerah di Sulteng masuk level IV PPKM
Baca juga: Kota Palu masuk zona merah, Dinas Kesehatan membantah
Baca juga: Warga Sigi tempuh 70 KM bantu makanan pada warga isoman di Palu