Magelang (ANTARA News) - Pemerintah menjamin terpenuhinya kebutuhan dana untuk masa tanggap darurat bencana letusan Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Deputi Bidang Penanganan Darurat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Soetrisno, Kamis, mengatakan, tidak ada masalah untuk pemenuhan kebutuhan masa tanggap darurat, berapapun akan dipenuhi.

Ia menjelaskan hal itu di sela rapat bersama Komisi VIII DPR dipimpin ketua Abdul Kadir Karding, di Rumah Dinas Bupati Magelang, Jawa Tengah, di Magelang, Kamis.

Pihaknya hingga kini telah menerima dana sekitar Rp150 miliar dari pemerintah untuk penanganan tanggap darurat bencana Merapi.

Ia menjelaskan tentang penggunaan dana tanggap darurat itu antara lain logistik pengungsi, kesehatan, lauk-pauk, selimut, pembersihan sampah, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Dana tersebut, katanya, juga bisa untuk pengerukan material Merapi yang makin menumpuk di berbagai alur sungai agar tidak meluap hingga pemukiman warga terutama jika turun hujan.

Selama masa tanggap darurat, katanya, pemerintah daerah harus memenuhi kebutuhan para pengungsi.

"Kebutuhan pokok pengungsi harus bisa dicukupi, kalau dana kurang, bisa mengajukan lagi," katanya.

Hingga saat ini pengungsi warga Merapi di empat kabupaten yakni Magelang, Boyolali, Klaten (Jateng), dan Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) sekitar 400 ribu orang.

Ia mengatakan, kebutuhan mereka tercukupi hingga 18 hari mendatang dan selanjutnya pemenuhan peningkatan kebutuhan pengungsi seperti ember, gayung di tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK), serta kebutuhan kaum perempuan.

Dijelaskannya, dana tersebut bukan untuk program perbaikan berbagai kerusakan akibat bencana Merapi.

"Dana `recovery` akan ada lagi. Sekarang mulai diinventarisasi kerusakan akibat bencana ini," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Djarot Nugroho, mengatakan, alokasi dana tak terduga pemprov setempat sebesar Rp25 miliar hingga saat ini masih tersisa Rp7 miliar.

Sebagian dana tersebut, katanya, antara lain telah disalurkan secara bertahap kepada tiga pemerintah daerah yakni Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten, masing-masing sebesar Rp2 miliar.

Jumlah pengungsi Gunung Merapi di Jateng mencapai 256.000 orang tersebar di berbagai tempat, sedangkan kebutuhan logistik mereka mencapai Rp1,2 miliar per hari.

Ia mengatakan, sejak 5 November 2010 hingga 14 hari ke depan masalah dana di bawah wewenang BPBD Jateng.

Gubernur Jateng Bibit Waluyo, katanya, telah mengajukan permintaan dana kepada BNPB untuk memenuhi kebutuhan penanganan bencana Merapi hingga 30 hari ke depan.(*)
(U.M029/I007/R009)