Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung penguatan riset energi baru terbarukan (EBT) yang sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Pidato Presiden itu juga disampaikan bersamaan dengan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI di Jakarta, Senin.

"BRIN memosisikan diri sebagai fasilitator terkait penguatan riset, serta masuk ke ranah R&D (penelitian dan pengembangan) industri dengan menyediakan berbagai infrastruktur," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menuturkan transformasi menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau, akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian Indonesia.

Baca juga: Siti Zuhro harap BRIN disorot dalam Pidato Kenegaraan Presiden

Baca juga: BRIN: 90 persen penelitian dihasilkan perguruan tinggi


Pemerintah Indonesia juga terus mengupayakan konsolidasi kekuatan riset nasional agar sejalan dengan agenda pembangunan nasional.

Menanggapi hal itu, Handoko menuturkan BRIN dapat membantu periset untuk mampu membuktikan risetnya secara ilmiah dan memenuhi standar regulasi, serta menjadi jembatan antara hasil riset dengan industri terkait.

Riset untuk energi terbarukan akan semakin difokuskan sehingga bisa menghasilkan inovasi yang menjawab kebutuhan untuk peningkatan energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional.

"Hal ini saat ini bisa dilakukan karena adanya konsolidasi sumber daya di BRIN," ujar Kepala BRIN.

BRIN melakukan integrasi sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi yakni manusia, anggaran dan infrastruktur yang tersebar di sejumlah kementerian atau lembaga sehingga bisa dimobilisasi dengan kekuatan lebih optimal melalui integrasi tersebut.

Konsolidasi sumber daya juga akan membuat efisiensi anggaran dan program dalam melakukan riset dan inovasi dengan menghindari tumpang tindih atau pun duplikasi.

Sumber daya manusia yang sudah diintegrasikan juga bisa digerakkan untuk fokus pada riset berbagai bidang termasuk energi baru terbarukan.*

Baca juga: BRIN luncurkan logo baru di Hakteknas ke-26

Baca juga: Infrastruktur riset Indonesia berstandar global dikembangkan BRIN