Seoul (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bersama dengan sekutunya Korea Selatan, mendesak perubahan sikap Korea Utara untuk memulai perundingan kembali nuklir enam pihak, serta memberikan harapan pemberian bantuan ekonomi jika mereka berubah, Kamis.

Negara Korut yang tertutup telah mengatakan akan mengulang perundingan pelucutan senjata nuklir sejak mereka keluar dua tahun lalu, namun Seoul dan Washington mengatakan bahwa Korut pertama kali harus memperlihatkan ketulusan janji untuk pelucutan nuklir itu.

Ketegangan di semenanjung itu menurun ke tingkat terendahnya selama lebih dari satu dekade pada Maret ketika kapal perang Korea Selatan bernama Cheonan tenggelam akibat torpedo yang menewaskan 46 awak kapal.

Sebuah penyelidikan internasional menduga bahwa Korut bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Pyongyang mengatakan mereka tidak terlibat.

Obama di Seoul menyatakan bahwa Korut harus menangani masalah Korsel atas penenggelaman itu dan menghentikan kegiatan yang provokatif dengan menambahkan bahwa Pyongyang juga harus memenuhi kewajibannya dalam menghentikan program senjata nuklir.

Presiden Korsel, Lee Myung-bak, menyatakan bahwa dia dan Obama "menegaskan kembali nilai yang harus Korut tunjukkan sebagai tindakan sadarnya dan sikap tanggung jawab pada tragedi Cheonan dan hal itu akan menjadi titik awal kemajuan hubungan antara Utara dan Selatan".

Amerika Serikat merupakan satu dari lima kekuatan regional, bersama dengan Rusia, China, Jepang, dan Korsel yang tergabung dalam perundingan enam pihak untuk menghentikan program persenjataan nuklir Korut.(*)

Reuters/KR-BPY/H-AK