Seoul (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris, David Cameron pada Kamis mengisyaratkan bahwa ia membicarakan terkait kasus pemenang Nobel Perdamaian yang dipenjarakan Liu Xiaobo dengan para pemimpin China pada kunjungannya pekan ini.

Cameron mengatakan "tidak ada hal atau orang yang dibatasi" dalam diskusi dengan PM Wen Xiabao dan Presiden Hu Jintao saat kunjungannya yang membawa misi perdagangan terbesar Inggris ke China.

"Saya mengangkat isu hak asasi manusia dan saya mengatakan kepada anda bahwa tidak ada pembatasan terkait hal atau orang dalam pembicaraan," kata Cameron kepada BBC di Seoul tempat ia mengikuti pertemuan Kelompok 20 (G20).

"Namun sungguh tepat kami melakukan pembicaraan tersebut secara privat, sungguh-sungguh, dan tidak menggunakan pengeras suara," tambahnya.

Kunjungan dua hari Cameron ke China dibayang-bayangi pertanyaan bagaimana dan apakah ia membicarakan isu HAM dengan para pemimpin China meski sedang berusaha untuk menggandakan perdagangan kedua negara.

Ia berkeras dalam pidatonya pada Rabu bahwa pembicaraan mengenai HAM "menjadikan hubungan kita lebih erat" meski mengetahui adanya ketidaksetujuan dan perbedaan kedua negara.

Kasus Liu telah memicu kontroversi internasional sejak ia dihadiahi Hadiah Nobel Perdamaian bulan lalu yang memicu kemarahan Beijing.

Ia dipenjara pada Desember selama 11 tahun dengan tuduhan subversi setelah ikut melahirkan Charter 08, petisi yang meminta adanya reformasi demokrasi di China yang bersistem satu partai.

Petisi tersebut disebarluaskan di internet dan ditandatangani oleh ribuan orang.

Inggris adalah salah satu negara yang mengatakan tidak akan mengindahkan China yang meminta agar diplomat-diplomat Barat tidak menghadiri upacara pemberian hadiah bagi Liu di Oslo bulan depan.

Pejabat dari Downing Street sebelumnya menolak untuk mengonfirmasi bahwa Cameron membicarakan kasus Liu saat bertemu Wen dan Hu.

Tujuan kunjungan Cameron tersebut adalah untuk menciptakan beragam perjanjian bernilai miliaran dolar meski total nilai perjanjian yang ditandatangai dilaporkan tidak lebih dari 1,4 miliar dolar AS.

Target jangka panjang Cameron adalah untuk menggandakan tingkat perdagangan barang dan jasa antara Inggris dan China pada 2015 dari nilai 51,8 miliar dolar AS tahun lalu.(*)

AFP/KR-DLN/H-AK