Jakarta (ANTARA) - Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf Syaifullah Agam mengatakan kementeriannya sedang melakukan refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19, meski demikian ada beberapa skema yang akan dilakukan untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Syaifullah mengatakan Kemenparekraf telah menyiapkan beberapa program terkait dengan pengembangan untuk industri ekonomi kreatif, namun skema tersebut tidak akan dirilis sekaligus.

"Ada skema PEN (pemulihan ekonomi kreatif) yang akan disiapkan untuk mendorong ekonomi kreatif, nanti akan dikeluarkan satu-satu, insya Allah skema PEN-nya ada macam-macam, ada yang bentuknya BBI, yang untuk film," ujar Syaifullah saat dihubungi ANTARA pada Senin.

Baca juga: Kemenparekraf kembangkan program anti radikalisme bersama BNPT

Baca juga: Kolaborasi pemerintah dan swasta dalam mewujudkan kekebalan komunal


Bulan lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonimi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan tengah mempersiapkan program PEN untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan total pagu anggaran sebesar Rp2,4 triliun.

Anggaran ini akan disalurkan melalui enam program yakni Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), Bangga Buatan Indonesia (BBI), Sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, environmental, sustainability) bagi usaha pariwisata, PEN film, dukungan akomodasi hotel untuk tenaga kesehatan dan bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata.

Saat ini, Syaifullah mengatakan belum bisa memberikan besaran anggaran pasti setelah dilakukannya refocusing, sebab hal ini masih dalam pembahasan.

"Masih dibahas anggarannya, karena kita masih membahas refocusing, saya belum berani menyampaikan karena baru refocusing, kita belum hitung besarannya," kata Syaifullah.

"Paling kita optimalkan yang skema PEN sama BBI karena itu kan lumayan memboosting demand, industrinya akan didorong betulan," lanjutnya.

Sementara itu, Syaifullah juga berharap agar para insan kreatif turut membantu pemerintah dalam mensosialisasikan dan mengingatkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan juga menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau kita sudah mencapai herd immunity, Insya Allah kita sudah akan back to normal. Kuncinya itu. Jangan nyerah karena saat ini inovasi dan kreativitas ini diuji, bagaimana kita menghasilkan karya itu harus diuji dengan seperti ini," ujar Syaifullah.

Baca juga: Kemenparekraf dukung dompet digital digitalisasi UMKM

Baca juga: Kemenparekraf gelar program Apresiasi Kreasi Indonesia 2021

Baca juga: Menparekraf: kuliner penyumbang terbesar PDB ekonomi kreatif