Jakarta (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak pada usaha akademi pendidikan dan pelatihan perhotelan, PT Idea Indonesia Akademi optimistis pariwisata Indonesia akan segera bergeliat lagi seiring sudah mulai didistribusikannya vaksin COVID-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Eko Desriyanto, Direktur Utama PT Idea Indonesia Akademi, Tbk. dalam keterangannya pada Senin mengatakan memilih karier di bidang pariwisata, perhotelan, kuliner, dan tata boga serta ekonomi kreatif masih sangat menjanjikan.

"Menyusul program vaksinasi nasional yang ditargetkan pemerintah bakal tuntas akhir tahun 2021 dan terbentuk herd immunity, industri pariwisata diprediksi bakal booming pasca pandemi sangat membutuhkan banyak tenaga profesional di bidang hospitality," kata Eko.

Baca juga: Putri Pariwisata Kotawaringin Timur lulus 'cumlaude' Akademi Militer

Untuk itu, Idea Akademi melakukan sejumlah inovasi guna menyongsong berkembangnya dunia pariwisata seperti menyelenggarakan platform pembelajaran hybrid learning.

"Itu adalah kombinasi antara digital learning dengan field practical learning, yang dapat diakses melalui hybrid.ideaindonesia.com," katanya.

Selain itu, ada pula hybrid internship, di mana peserta melakukan praktik magang jarak jauh dengan hotel-hotel internasional, sementara mereka tetap belajar di hotel milik Idea Indonesia.

Pada akhir masa pemagangan, manajemen hotel tersebut akan datang untuk melakukan evaluasi dan assessment kepada para peserta. Tidak hanya itu, Peserta akan mendapat dua sertifikat magang yaitu seritifikat hybrid internship dari hotel partner dan sertifikat direct internship dari hotel milik IdeaIndonesia, Hotel Aidia Grande bintang 3.

Lembaga Pelatihan Perhotelan Terbaik 1 Nasional versi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2019 tersebut mengoperasikan hotel bintang tiga milik sendiri, sehingga peserta pendidikan dapat belajar teori dan praktik dengan fasilitas berstandar industri, serta dibimbing langsung oleh praktisi dengan kurikulum sesuai kebutuhan industri hospitality.

Sejak berdiri pada 2009, Idea Indonesia telah meluluskan lebih dari 4.500 orang yang telah bekerja di industri hotel, restoran, coffee shop, bandara, kapal pesiar, dan berbagai perusahaan di Indonesia dan mancanegara.

Idea Indonesia menargetkan sekurangnya memiliki 20 Cabang Akademi yang beroperasi pada Hotel Teaching Factory sampai 2030 mendatang. Dengan demikian, jumlah peserta pelatihan dapat melonjak antara 10.000-15.000 peserta pendidikan offline setiap tahun. Idea Indonesia juga mengembangkan platform hybrid learning dengan target dapat menjaring 10.000-15.000 peserta pelatihan setiap tahun.

Saat ini Idea Indonesia telah bermitra dengan setidaknya 15 group hotel nasional dan internasional, seperti Aston Archipelago Group, Horison Hotel Group, The 1O1 PHM Group, Swissbell Internasional Group, Marriot Group, Harris Tauzia Group, Accor Hotel Group, dan banyak lainnya dengan total lebih dari 600 unit hotel yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara.

Melaksanakan IPO

PT Idea Indonesia Akademi Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 212.487.500 lembar saham biasa yang merupakan saham baru dari portepel. Jumlah saham yang ditawarkan tersebut sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

"Guna lebih mengembangkan pendidikan vokasi berkualitas di Indonesia, PT Idea Indonesia Akademi Tbk (kode: IDEA) akan segera melaksanakan e-IPO (Electronic Initial Public Offering) atau penawaran umum perdana saham elektronik. Dana dari hasil IPO tersebut ditargetkan untuk percepatan pengembangan cabang bisnis, memperbesar kapasitas asrama dan penyertaan modal pada entitas anak untuk menambah jumlah kamar hotel," kata Eko.

Masyarakat bisa mendapatkan saham perdana Idea Indonesia pada kisaran harga antara Rp120 - Rp155 per saham.

Penggunaan dana hasil IPO tersebut antara lainnya adalah sekitar Rp5 miliar sebagai penyelesaian pembangunan asrama, Rp11 miliar untuk penyertaan saham di entitas anak perusahaan yaitu PT AIP, lalu untuk menambah kapasitas kamar dan fasilitas hotel, dan modal kerja pengembangan cabang sebesar Rp4 miliar. Kemudian sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi perusahaan. Lalu terkait rencana pengembangan hotel dan asrama akan dilaksanakan paling lambat tiga bulan setelah IPO.

"Sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja sehubungan dengan rencana ekspansi perseroan di berbagai kota di Indonesia,” kata Eko.

Baca juga: Pengamat: Penurunan harga tes PCR COVID-19 sudah tepat

Baca juga: Koral Restaurant di Bali raih predikat "Picture-Perfect Restaurants"

Baca juga: Sandiaga: Pariwisata akan pulih dengan optimalkan digitalisasi