Paus Fransiskus serukan dialog di Afghanistan demi perdamaian
15 Agustus 2021 19:21 WIB
Arsip: Paus Fransiskus bereaksi ketika dia memegang kopiah selama audiensi umum mingguan di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19) di halaman San Damaso di Vatikan, Rabu (9/6/2021). (ANTARA FOTO/Vatican Media/ÂHandout via REUTERS/WSJ) (ANTARA FOTO/Vatican Media/ÂHandout via REUTERS/WS)
Kota Vatikan (ANTARA) - Paus Fransiskus pada Minggu menyerukan diadakannya dialog untuk mengakhiri konflik di Afghanistan sehingga rakyat di negara itu dapat hidup damai, aman dan saling menghormati.
Fransiskus mengatakan hal itu dalam khotbah Minggu siang ketika gerilyawan Taliban dikabarkan memasuki ibu kota Kabul dan Amerika Serikat mengevakuasi diplomat dari kedutaan mereka dengan helikopter.
"Saya turut khawatir dengan situasi di Afghanistan. Saya minta Anda berdoa bersama dengan saya kepada Tuhan yang damai agar gemuruh senjata berakhir dan solusi ditemukan di meja perundingan," kata Paus kepada jemaat dan turis yang memenuhi Lapangan Santo Petrus.
"Hanya dengan cara ini penduduk negara itu --laki-laki, perempuan, orang tua dan anak-anak-- kembali ke rumah mereka, hidup damai dan aman dalam suasana saling menghormati," kata dia.
Baca juga: Taliban masuki Kabul saat AS evakuasi diplomat dari Afghanistan
Hanya ada sedikit umat Kristiani di Afghanistan, hampir semuanya warga negara asing yang bekerja di kedutaan atau pekerja kemanusiaan.
Masuknya Taliban ke Kabul menegaskan kemenangan kelompok bersenjata itu. Mereka digulingkan oleh Amerika Serikat 20 tahun lalu dari puncak kekuasaan menyusul serangan 11 September 2011 di AS.
Sumber: Reuters
Baca juga: Paus Fransiskus kecam serangan Kabul
Fransiskus mengatakan hal itu dalam khotbah Minggu siang ketika gerilyawan Taliban dikabarkan memasuki ibu kota Kabul dan Amerika Serikat mengevakuasi diplomat dari kedutaan mereka dengan helikopter.
"Saya turut khawatir dengan situasi di Afghanistan. Saya minta Anda berdoa bersama dengan saya kepada Tuhan yang damai agar gemuruh senjata berakhir dan solusi ditemukan di meja perundingan," kata Paus kepada jemaat dan turis yang memenuhi Lapangan Santo Petrus.
"Hanya dengan cara ini penduduk negara itu --laki-laki, perempuan, orang tua dan anak-anak-- kembali ke rumah mereka, hidup damai dan aman dalam suasana saling menghormati," kata dia.
Baca juga: Taliban masuki Kabul saat AS evakuasi diplomat dari Afghanistan
Hanya ada sedikit umat Kristiani di Afghanistan, hampir semuanya warga negara asing yang bekerja di kedutaan atau pekerja kemanusiaan.
Masuknya Taliban ke Kabul menegaskan kemenangan kelompok bersenjata itu. Mereka digulingkan oleh Amerika Serikat 20 tahun lalu dari puncak kekuasaan menyusul serangan 11 September 2011 di AS.
Sumber: Reuters
Baca juga: Paus Fransiskus kecam serangan Kabul
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: