Bandung (ANTARA News) - Gaya berpidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama selama kunjungannya di Indonesia menunjukkan kematangan, kecerdasan, dan pengalaman.
"Gaya berpidato Obama selama kunjungannya di Indonesia menunjukkan kematangan, kecerdasan, dan pengalaman," kata Pakar Komunikasi Deddy Mulyana, melalui sambungan telepon di Bandung, Rabu.
Deddy yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi(Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) mengatakan, gaya berpidato Obama juga yang menjadi salah satu faktor kemenangan Obama dalam pemilihan Presiden Amerika yang lalu.
Menurut Deddy, Obama pintar memilih kata, merangkai kalimat, dan gaya bahasa yang segar sehingga membuat khalayak yang melihatnya terpesona.
Deddy mengungkapkan, ada istilah "Edonics" yaitu bahasa Inggris khas yang hanya bisa diucapkan oleh warga berkulit hitam tetapi bahasa yang diucapkan Obama tidak seperti "Edonics".
"Jika kita mendengar suara Obama melalui radio bagi orang yang belum tahu Obama maka tidak bisa mengenali Obama berkulit hitam atau putih," ungkap Deddy.
Selanjutnya, menurut Deddy, yang menjadi sebuah masalah adalah khalayak tidak tahu motiv dibalik gaya berbicara Obama.
"Kita tidak tahu apakah gaya berbicaranya yang baik merupakan sebuah ketulusan dalam hatinya atau tidak," kata Deddy.
Deddy mengatakan, khalayak tidak tahu apa yang disampaikan Obama ketika berpidato hanya untuk menyenangkan Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau ada agenda tersembunyi yang tidak diketahui.
Deddy mengungkapkan, dalam ilmu komunikasi ada yang disebut kredibilitas yang salah satu unsurnya adalah ketulusan yang sulit diketahui secara langsung tetapi dapat dirasakan oleh orang lain.
(ANT259/Y008)
Pidato Obama di Mata Pakar Komunikasi
10 November 2010 16:22 WIB
Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat memberikan keterangan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/11). (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: