Ebola muncul di Pantai Gading, kasus pertama dalam 25 tahun
15 Agustus 2021 08:17 WIB
Arsip - Layar bertuliskan pesan peringatan bahaya Ebola di Pantai Gading. Wabah Ebola di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone membuat negara-negara sekitarnya meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penyebaran penyakit mematikan itu. (ANTARA/Reuters)
Abidjan (ANTARA) - Pantai Gading telah mengumumkan kasus pertama virus hemoragik Ebola dalam 25 tahun, kata menteri kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara terpisah pada Sabtu (14/8).
Menteri Kesehatan Pierre Dimba mengatakan di televisi nasional bahwa temuan itu adalah kasus terisolasi dari seorang gadis berusia 18 tahun yang melakukan perjalanan dari negara tetangga Guinea.
WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pantai Gading mengonfirmasi kasus pertama Ebola di negara itu sejak 1994.
"Ini terjadi setelah Institut Pasteur di Pantai Gading mengonfirmasi Penyakit Virus Ebola dalam sampel yang dikumpulkan dari seorang pasien, yang dirawat di rumah sakit di ibu kota komersial Abidjan, setelah tiba dari Guinea," kata WHO dalam pernyataannya.
WHO mengatakan penyelidikan awal menemukan pasien itu telah melakukan perjalanan ke Pantai Gading melalui jalan darat dan tiba di Abidjan pada 12 Agustus.
"Pasien itu dirawat di rumah sakit setelah mengalami demam dan saat ini sedang menjalani perawatan," katanya.
Guinea - lokasi wabah Ebola 2014-2016 yang paling mematikan dalam catatan - mengalami wabah Ebola empat bulan awal tahun ini yang dinyatakan berakhir pada 19 Juni.
Baca juga: RD Kongo pulangkan pasien terakhir Ebola
Guinea awal pekan ini juga mengonfirmasi kasus pertama virus Marburg di Afrika Barat. Penyakit virus Marburg adalah demam berdarah yang sangat menular mirip dengan Ebola.
Penularan kedua penyakit mematikan tersebut terjadi melalui kontak dengan cairan dan jaringan tubuh yang terinfeksi, sedangkan gejalanya antara lain sakit kepala, muntah darah, nyeri otot dan pendarahan.
WHO mengatakan tidak ada indikasi kasus saat ini di Pantai Gading terkait dengan wabah di Guinea awal tahun ini. Dikatakan penyelidikan lebih lanjut dan pengurutan genom akan mengidentifikasi jenis virus dan menentukan apakah ada hubungannya.
"Sangat memprihatinkan bahwa wabah ini telah dinyatakan di Abidjan, sebuah kota metropolitan berpenduduk lebih dari 4 juta orang," kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, dalam pernyataannya.
"Namun, sebagian besar keahlian dunia dalam menangani Ebola ada di benua ini dan Pantai Gading dapat memanfaatkan pengalaman ini dan memberikan respons dengan kecepatan penuh," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: CDC AS: Risiko Ebola menyebar ke Amerika sangat rendah
Baca juga: 11.000 dosis vaksin Ebola diharapkan tiba di Guinea akhir pekan ini
Menteri Kesehatan Pierre Dimba mengatakan di televisi nasional bahwa temuan itu adalah kasus terisolasi dari seorang gadis berusia 18 tahun yang melakukan perjalanan dari negara tetangga Guinea.
WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pantai Gading mengonfirmasi kasus pertama Ebola di negara itu sejak 1994.
"Ini terjadi setelah Institut Pasteur di Pantai Gading mengonfirmasi Penyakit Virus Ebola dalam sampel yang dikumpulkan dari seorang pasien, yang dirawat di rumah sakit di ibu kota komersial Abidjan, setelah tiba dari Guinea," kata WHO dalam pernyataannya.
WHO mengatakan penyelidikan awal menemukan pasien itu telah melakukan perjalanan ke Pantai Gading melalui jalan darat dan tiba di Abidjan pada 12 Agustus.
"Pasien itu dirawat di rumah sakit setelah mengalami demam dan saat ini sedang menjalani perawatan," katanya.
Guinea - lokasi wabah Ebola 2014-2016 yang paling mematikan dalam catatan - mengalami wabah Ebola empat bulan awal tahun ini yang dinyatakan berakhir pada 19 Juni.
Baca juga: RD Kongo pulangkan pasien terakhir Ebola
Guinea awal pekan ini juga mengonfirmasi kasus pertama virus Marburg di Afrika Barat. Penyakit virus Marburg adalah demam berdarah yang sangat menular mirip dengan Ebola.
Penularan kedua penyakit mematikan tersebut terjadi melalui kontak dengan cairan dan jaringan tubuh yang terinfeksi, sedangkan gejalanya antara lain sakit kepala, muntah darah, nyeri otot dan pendarahan.
WHO mengatakan tidak ada indikasi kasus saat ini di Pantai Gading terkait dengan wabah di Guinea awal tahun ini. Dikatakan penyelidikan lebih lanjut dan pengurutan genom akan mengidentifikasi jenis virus dan menentukan apakah ada hubungannya.
"Sangat memprihatinkan bahwa wabah ini telah dinyatakan di Abidjan, sebuah kota metropolitan berpenduduk lebih dari 4 juta orang," kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, dalam pernyataannya.
"Namun, sebagian besar keahlian dunia dalam menangani Ebola ada di benua ini dan Pantai Gading dapat memanfaatkan pengalaman ini dan memberikan respons dengan kecepatan penuh," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: CDC AS: Risiko Ebola menyebar ke Amerika sangat rendah
Baca juga: 11.000 dosis vaksin Ebola diharapkan tiba di Guinea akhir pekan ini
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: