Jakarta (ANTARA) - Swargaloka sebagai salah satu sanggar seni tradisi berupaya memanfaatkan teknologi untuk terus berkreasi saat pandemi.

"Kami coba 'memudakan' budaya, khususnya wayang dalam arti mengakrabkan budaya kepada anak muda. Pendekatan yang kami lakukan adalah dengan menjembatani 'gap' generasi dengan cara dan gaya penyajian seni sehingga bisa diterima dan dinikmati oleh anak muda," kata Direktur Swargaloka Suryandoro dalam "webinar" bertajuk "Fungsi Komunikasi dalam Meningkatkan Nasionalisme Generasi Muda Melalui Program Budaya", Sabtu.

Swargaloka adalah salah satu organisasi nirlaba yang mengusung budaya tradisi sebagai dasar berkesenian.

Salah satu karya seni terbaru Swargaloka adalah "Drayang The Serius" yaitu drama wayang orang dengan format modern dengan bahasa Indonesia. Pertunjukkan tersebut pun dapat disaksikan di kanal "Youtube" Swargaloka.

Terbaru, Swargaloka berkolaborasi dengan Ballet.ID dan Indonesia Dance Company yang menampilkan dua disiplin tari yaitu teknik balet dan tari Jawa dengan mengangkat cerita pasang surut emosi dalam situasi pandemi COVID-19.

"Indonesia adalah negeri pejuang, karenanya pandemi yang menyebabkan terbatasnya mobilitas, tidak boleh menyebabkan niatan melestarikan dan mengenalkan budaya kepada generasi muda menjadi surut," ungkap Suryandoro.

Ia menyebut selama pandemi, sanggarnya tidak berhenti untuk berkreasi.

"Sejumlah kegiatan dilakukan dengan memanfaatkan platform digital sedangkan untuk mendekati kawula muda, sejumlah pendekatan komunikasi juga dilakukan," tambah Suryandoro.

Sementara pengamat komunikasi sekaligus dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Ira Purwitasari menyebut upaya untuk mengembangkan kreativitas dan menciptakan karya yang dikembangkan di media digital bisa menjadi solusi efektif untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda saat masa pandemi.

"Untuk itu, penting bagi pekerja seni mempunyai literasi digital yang baik. Proses kreatif dan produksi karya seni di era digital menjadi sangat menarik bila dieksplor dengan baik," kata Ira.

Ira mengungkapkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi hal yang tak bisa dipisahkan pada masa pandemi karena teknologi mempunyai peran yang sangat penting bagi para kreator seni untuk tetap berkarya dan mendistribusikannya.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah kolaborasi oleh para kreator seni," ungkap Ira.

Baca juga: Gubernur Bali siapkan sanggar seni diplomasi budaya ke mancanegara
Baca juga: Dua pelukis beda gaya gelar pameran di Taman Budaya Kalsel
Baca juga: Sanggar Paripurna Bona pentaskan wayang golek modern dengan animasi