Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) membantu pengembangan CCTV atau kamera pemantau asap guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Jambi.

Kepala Dinas Kehutanan Jambi Ahmad Bestari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu mengatakan CCTV ini merupakan inovasi teknologi pemantauan kebakaran dan Jambi merupakan provinsi pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi ini.

"Terdapat di tiga titik, di antaranya, yaitu di Tahura OKH, HLG Londerang, dan Desa Sadu. Insyaallah tambah satu lagi di Desa Rantau rasau," ucap dia.

Ahmad menyebut selain teknologi CCTV, pemanfaatan teknologi asap digital juga akan dikembangkan. Ke depan, kata dia, Command Center CCTV Polda akan melibatkan kelompok masyarakat (pokmas).

"Pokmas-pokmas akan dimasukkan ke aplikasi di area yang rawan kebakaran hutan dan lahan, supaya bisa berkoordinasi dengan seluruh unsur," ucap dia.

Terkait peran pokmas dalam antisipasi kebakaran lahan, Anggota Pokmas Sumur Bor Maju Berkarya Desa Sogo Hardiansyah menyatakan saat terjadi kebakaran anggota pokmas turut aktif melakukan pemadaman.

Sementara itu, Kapolres Jambi AKBP Yuyan Priatmaja mengatakan selain memantau kebakaran, CCTV itu bisa juga dimanfaatkan untuk memantau pelaku pembakaran. "Selama itu terjangkau oleh zooming CCTV," kata dia.

Saat ini ada, tambahnya, sekitar 13 CCTV yang tersebar di seluruh Provinsi Jambi. Dia berharap kolaborasi pemantauan ini bisa dikembangkan ke seluruh titik rawan api.

Baca juga: BRGM targetkan restorasi 1,2 juta hektare gambut
Baca juga: Kalteng tetapkan status siaga darurat bencana karhutla
Baca juga: Guru Besar IPB: Penanganan karhutla perlu keterlibatan semua pihak