Jakarta (ANTARA) - Berbagai berita ekonomi yang disiarkan Kantor Berita ANTARA pada Jumat (13/8) telah menarik perhatian para pembaca, seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membeli sepatu hasil produk usaha atlet bulu tangkis Greysia Polii, hingga Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai puncaknya pada tahun 2024-2025.


PRESIDEN JOKOWI BELI SEPATU DALAM NEGERI BUATAN GREYSIA POLII

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeli sepatu buatan dalam negeri yang merupakan produk usaha dari atlet bulu tangkis peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii.

Presiden mengaku memang menggemari sepatu berjenis sneakers.

"Saya baru saja membeli sepatu baru. Jenisnya sneaker kesukaan saya, mereknya Fine Counsel, dan yang istimewa, sepatu ini buatan dalam negeri yang pemilik usahanya Anda kenal semua, Greysia Polii," tutur Presiden Jokowi dalam akun Instagramnya @jokowi yang diunggah dan disaksikan di Jakarta, Jumat.

Baca di sini


BI CATAT MODAL ASING KELUAR RP5,49 TRILIUN DI PEKAN KEDUA AGUSTUS

Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp5,49 triliun pada pekan kedua Agustus atau periode 9-12 Agustus 2021.

Berdasarkan data transaksi 9-12 Agustus 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp5,49 triliun, kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Baca di sini


BI PERKIRAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI RI MENCAPAI PUNCAKNYA PADA 2024-2025

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai puncaknya pada tahun 2024-2025, setelah tahun 2020-2021 berada di titik bawah karena pandemi COVID-19.

"Studi kami menunjukkan siklus ekonomi Indonesia itu kurang lebih sekitar lima tahun naik dari bawah sampai ke puncak, sedangkan untuk siklus keuangan atau kredit yaitu tujuh tahun," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat.

Baca di sini

WIKA CATAT PEROLEHAN KONTRAK BARU RP11,8 TRILIUN HINGGA AKHIR JULI

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp11,8 triliun hingga akhir Juli 2021.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa catatan ini mencerminkan kepercayaan pasar yang tetap terjaga kepada WIKA di tengah pandemi Covid-19. WIKA juga tetap optimis menjaga keberlanjutan bisnisnya dengan ikut beberapa tender dengan total nilai sebesar Rp27 triliun sampai dengan saat ini.

Baca di sini
EKONOM: REALOKASI APBN UNTUK TAMBAH PERLINDUNGAN SOSIAL MASIH LEBAR

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan ruang realokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menambah dana perlindungan sosial masih terbuka lebar.

Pertama, terdapat Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) sampai Juni 2021 yang nilainya Rp136 triliun. Sisa anggaran bisa difokuskan untuk menambah alokasi BST (Bantuan Sosial Tunai) dan BSU (Bantuan Subsidi Upah), kata Bhima kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Baca di sini