Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkuat strategi komunikasi dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19 bersama para Gubernur Bank Sentral negara-negara di Asia Timur dan Pasifik yang tergabung dalam EMEAP.

Penguatan ini dilakukan melalui pertemuan para Gubernur Bank Sentral Executives' Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP) yang telah diselenggarakan secara virtual pada 12 Agustus 2021.

“Pertemuan itu dihadiri oleh para Gubernur Bank Sentral anggota EMEAP serta perwakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan Board of Governor Federal Reserve,” demikian kutipan keterangan resmi dari BI yang diterima di Jakarta, Jumat.

Forum EMEAP selama ini berperan penting dalam memfasilitasi pertukaran pandangan antar bank sentral di kawasan mengenai perkembangan ekonomi, keuangan serta kebijakan yang telah maupun akan ditempuh ke depan.

Para Gubernur Bank Sentral mendiskusikan kecepatan pemulihan ekonomi global yang cenderung tidak merata dan implikasinya terhadap kebijakan negara anggota.

Para Gubernur juga mendiskusikan tantangan yang dihadapi saat ini seperti potensi tekanan inflasi di kawasan sebagai dampak dari kebijakan yang diambil untuk mengatasi pandemi.

Tantangan lain yang dihadapi oleh bank sentral di kawasan adalah mengenai cara menyampaikan kebijakan dalam rangka mengatasi pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi di tengah upaya menjaga stabilitas.

Dalam hal ini, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengapresiasi kemajuan dan diskusi yang secara intensif telah dilakukan oleh EMEAP.

Perry menekankan pentingnya memperdalam pembahasan isu-isu yang dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian di kalangan bank sentral global.

Isu tersebut antara lain terkait pengembangan pembiayaan berkelanjutan atau sustainable finance, sistem pembayaran lintas negara serta digitalisasi berbagai aktivitas dan instrumen bank sentral atau central bank digitalization.

Sebagai informasi, EMEAP merupakan sebuah forum kerja sama yang beranggotakan sebelas bank sentral yaitu Bank Indonesia, Reserve Bank of Australia, People's Bank of China, dan Hong Kong Monetary Authority.

Kemudian juga Bank of Japan, Bank of Korea, Bank Negara Malaysia, Reserve Bank of New Zealand, Bangko Sentral ng Pilipinas, Monetary Authority of Singapore, dan Bank of Thailand.

Baca juga: BI catat modal asing keluar Rp5,49 triliun di pekan kedua Agustus
Baca juga: BI perkirakan inflasi Agustus 2021 sebesar 0,04 persen
Baca juga: BI targetkan 60 juta UMKM terhubung platform digital dalam tiga tahun