Magelang (ANTARA News) - Hujan abu tipis disertai gerimis air turun di berbagai desa terakhir kawasan barat puncak Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengan, Selasa.

Gerimis yang menyertai hujan abu itu antara lain turun di Desa Krinjing, Ngargomulyo, Sumber, Krinjing, dan Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, sejak sekitar pukul 06.00 hingga 08.30 WIB.

Sejumlah warga yang kembali dari penampungan terutama di kota Kecamatan Muntilan pulang ke dusun masing-masing dengan mengendarai sepeda motor dan mengenakan jas hujan serta masker.

"Sejak sekitar pukul 06.00 WIB tadi saya kena hujan abu," kata Suparno (41), warga Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo.

Seorang warga Dusun Tontro, Desa Sumber, Maryono, mengaku kehujanan abu dan air saat memetik ketela di areal pertaniannya di atas kawasan bekas penambangan pasir Desa Keningar sekitar enam kilometer barat puncak Gunung Merapi.

Ia terlihat sempat terpeleset dan jatuh bersama sepeda motor bebeknya saat membawa sekarung ketela melewati jalan penuh tumpukan abu yang licin di kawasan itu.

"Untuk pakan sapi," katanya.

Berbagai dusun terakhir dari puncak Merapi hingga saat ini masih tertutup abu cukup tebal, jalur antara Desa Keningar hingga Krinjing melewati cek dam "Munthuk" di aliran Kali Senowo belum bisa dilalui karena cukup banyak pohon tumbang.

Seorang warga Dusun Kajangkoso, Desa Mangungsoko, Saris, mengatakan, cek dam "Muntuk" di aliran Kali Senowo telah penuh dengan material vulkanik dari Gunung Merapi karena bajir lahar dingin sejak sekitar tiga hari terakhir.

Sekitar tiga hari lalu, katanya, dirinya urung pulang ke kampungnya karena melihat aliran Kali Senowo penuh dengan asap yang diduga berasal dari material Merapi yang terbawa arus air sungai itu.

"Saya siang itu kemudian batal pulang ke rumah karena melihat di Kali Senowo ada asap dari material Merapi," katanya.

Banjir lahar dingin oleh masyarakat setempat disebut sebagai "Banjir Ladhu". Air yang mengalir selain membawa pasir dan batu, juga pohon-pohon yang tumbang.

Bajir "Ladhu" di Kali Senowo telah menutup cek dam "Bendo" di Desa Mangunsoko.

Hingga sekitar pukul 09.00 WIB sejumlah warga hilir mudik menyaksikan cek dam tersebut yang relatif tidak jauh dari jalan penghubung Mangungsoko menuju Pos Pengamatan Merapi di Desa Babadan, Kecamatan Dukun.

Seorang warga Dusun Grogol, Desa Mangungsoko, di kawasan utara Kali Senowo, Maning Sukari (43), mengatakan, hingga saat ini sejumlah warga setempat berjaga di dusun itu pada malam hari.

"Untuk menjaga keamanaan desa sambil tetap mewaspadai kemungkinan Merapi meletus lagi," katanya.

Hingga sekitar pukul 09.30 WIB puncak Gunung Merapi dari sisi barat tertutup awan cukup tebal.
(ANT/A024)