Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan pergerakan masyarakat di Pulau Jawa-Bali mengalami tren penurunan yang signifikan dalam sepekan terakhir jika dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.

"Tren gerakan terutama di Jawa-Bali menurun lebih besar dibanding pergerakan yang ada di luar Jawa dan Bali," kata Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan keterangan pers situasi pandemi COVID-19 secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Nadia mengatakan pergerakan masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dipantau pemerintah dengan memanfaatkan beberapa platform digital.

Baca juga: Kemenkes: Lima provinsi alami peningkatan kasus COVID-19

"Sekali lagi kami ingin mengingatkan untuk mengurangi pergerakan antarmasyarakat khususnya di luar Jawa Bali dan masyarakat diharapkan tetap patuhi protokol kesehatan," katanya.

Nadia menambahkan sekitar 90 persen kasus COVID-19 saat ini ada di masyarakat, khususnya mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri maupun isolasi secara terpusat.

Sementara situasi keterisian tempat tidur perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit di seluruh daerah, dipastikan Nadia tidak ada yang melampaui angka 80 persen.

"Kita harapkan tidak ada lagi kasus yang terlambat rujuk karena ketidaktahuan terhadap tanda-tanda bahaya apalagi dengan catatan tempat keterisian perawatan pasien di rumah sakit yang semakin menurun," katanya.

Penurunan kasus dan penurunan jumlah orang yang masuk ke rumah sakit adalah tanda yang positif bahwa tekanan dan beban kepada rumah sakit akan semakin berkurang, kata Nadia.

Baca juga: Kemenkes: Syarat bebas COVID-19 di mal sebagai perlindungan ekstra
Baca juga: Kemenkes minta Posyandu tetap laksanakan imunisasi balita saat pandemi
Baca juga: Apa yang harus dilakukan jika terlambat vaksin kedua?