Depok (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung mengharapkan adanya peningkatan komunikasi antara para anggota DPR di tanah air dengan para senator Amerika Serikat (AS), sekaligus memberi pemahaman tentang proses demokratisasi di Indonesia.

"Senator AS jarang berkomunikasi dengan para politisi kita, barangkali Indonesia tidak dianggap penting," kata Akbar usai memberikan kuliah umum pada Kongres ke-27 HMI di Graha Insan Cita, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Senin.

Padahal, lanjut Akbar, posisi Indonesia sangat penting apalagi di Indonesia itulah pentingnya komunikasi dengan para senator agar Indonesia lebih dipahami.

Menurut dia, apalagi sejak Indonesia masuk dalam era reformasi dan demokratisasi, yang menjadi kepentingan bagi semua negara didunia termasuk juga Amerika Serikat (AS).

"Pimpinan DPR harus intens berkomunikasi dengan senator AS, untuk menjelaskan lebih jauh tentang Indonesia, sehingga mempunyai dampak yang baik bagi Indonesia," jelasnya.

Akbar mengakui selama ini komunikasi antara anggota DPR dan senator AS kurang sehingga banyak persepsi yang salah mengenai Indonesia.

"Interaksi yang sering membuat hubungan menjadi baik dan saling mengerti," katanya.

Akbar memberikan kuliah umum kepada para kader HMI yang sedang berkongres untuk memilih ketua umum periode 2010-2012.

Sementara itu mengenai pengamanan yang dipersiapkan menyambut kedatangan Presiden AS Barack Obama masih dalam taraf yang wajar.

"Saya melihatnya tidak ada yang berlebihan," katanya.

Menurut dia, sudah menjadi kewajiban negara dalam menyambut setiap tamu negara. Apalagi, lanjutnya, untuk menghormati setiap tamu yang datang haruslah diberikan yang terbaik.

Sebelum Akbar yang memberikan kuliah umum adalah Mantan Presiden RI, BJ Habibie, Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan.

Dijadwalkan untuk kuliah umum berikutnya adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfudz MD.

Kongres HMI menurut jadwal akan ditutup pada Rabu (10/11).

(F006/R010/S026)