Yogyakarta (ANTARA News) - Aliran awan panas yang masih terus diluncurkan Gunung Merapi berdasarkan pengamatan pada Senin pukul 00.00-00.06 WIB mengalir ke Kali Gendol dan Kali Woro.
Menurut laporan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, aktivitas Gunung Merapi pada Senin dini hari hingga pagi masih cukup tinggi meskipun sudah tidak disertai dengan adanya gempa vulkanik.
Gempa vulkanik pada Minggu (7/11) tercatat terjadi sebanyak 31 kali, namun pada Senin hingga pukul 00.06 WIB tidak terjadi satu pun gempa vulkanik.
Meskipun demikian, sejumlah pos pengamatan Gunung Merapi masih terus mendengar suara gemuruh dan juga letusan seperti yang dilaporkan petugas pengamat di Klaten, Jawa Tengah.
Pascaletusan keras dini hari tersebut, kemudian terlihat kolom asap setinggi tiga hingga empat kilometer berwarna abu-abu yang condong ke arah barat daya.
Di Pos Pengamatan Ketep terjadi hujan abu dengan arah angin ke barat serta barat laut.
Mengingat masih tingginya aktivitas seismik Gunung Merapi tersebut ditambah kondisi sejumlah sungai yang berhulu di Gunung Merapi seperti Kali Gendol yang sudah penuh dengan endapan awan panas, maka status gunung masih ditetapkan "awas" atau level 4.
Masyarakat tetap diminta berada di luar radius 20 kilometer (km) dari puncak agar tidak terkena awan panas.
PVMBG belum mengubah radius aman dan meminta masyarakat agar tidak mempercayai isu-isu yang beredar yang mengatakan bahwa awan panas dapat mencapai jarak luncur sejauh 60 km.
Selain awan panas, ancaman lain dari erupsi Gunung Merapi adalah lahar sehingga masyarakat diminta tidak beraktivitas di sekitar alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
(ANT/A024)
Aliran Awan Panas ke Kali Gendol
8 November 2010 08:30 WIB
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Tags: