Anggota DPR: PPKM bawa kita keluar dari puncak COVID-19
13 Agustus 2021 09:02 WIB
Ilustrasi - Petugas satpol PP membantu memasangkan masker kepada pengendara roda dua yang akan menuju ke Desa Berkah di Pos Penyekatan Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Kamis (12/8/2021). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyebutkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dapat membawa Indonesia keluar dari puncak kasus COVID-19.
"Kalau dari sisi statistik, harus kita syukuri sebagai sebuah kerja keras semua pihak, seluruh rakyat, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, PPKM level 4 ini telah membawa kita keluar dari puncak beberapa waktu lalu," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Angka kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia terus bertambah, per 10 Agustus 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 41.486 orang sembuh per hari.
Baca juga: Luhut kunjungi Bali pantau langsung penanganan COVID-19
Sehingga, penambahan itu meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 3,1 juta orang sembuh atau tepatnya 3.171.147 orang atau 85,3 persen.
Sementara itu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 36.637 orang per Kamis 12 Agustus 2021. Total pasien COVID-19 yang sembuh hingga Kamis 12 Agustus 2021 menjadi 3.247.715 di seluruh Indonesia.
Rahmad mengimbau agar masyarakat tidak lengah meski statistik menunjukkan Indonesia keluar dari puncak COVID-19 dan angka kesembuhan bertambah. Masyarakat juga diminta untuk tidak boleh berpuas diri menyikapi meningkatnya angka kesembuhan harian tersebut.
Ingat bahwa angka (kesembuhan yang meningkat) ini masih labil, artinya bisa meledak lagi kalau kita abai terhadap protokol kesehatan," katanya.
Dia pun memberikan contoh Amerika Serikat, kasus COVID-19 di Amerika Serikat sempat sekitar 11.000-an per harinya. Namun, belakangan kembali meningkat, bahkan di atas 100 ribuan per hari.
"Sebuah angka yang sangat mengkhawatirkan bukan, itu kalau kita seolah-olah keluar dari krisis, seolah-olah kita bebas untuk beraktivitas," katanya.
Maka itu, dia mengimbau masyarakat harus tetap waspada terhadap COVID-19. Selain waspada, dia menilai semua pihak harus optimistis bisa mengendalikan COVID-19 dengan bergotong royong.
"Namun demikian, itu tentu kita harus berterima kasih kepada rakyat dengan segala kesabarannya, segala tekanan ekonominya, masih berkenan berjuang bersama-sama, bergotong-royong, bergandengan tangan untuk mengendalikan COVID-19 dan keluar dari puncak," katanya.
Menurut dia, upaya menurunkan angka kematian akibat COVID-19 adalah tugas semua pihak. Dia menyebutkan angka kematian masih tinggi, bahkan sempat mencapai 2000 lebih, pada beberapa hari lalu.
Selain perlunya terus menggaungkan protokol kesehatan, dia menilai program vaksinasi harus berjalan sesuai target.
"Saya percaya dua hal tadi, protokol kesehatan yang diikuti dengan disiplin dan tertib, dan vaksinasi berjalan sesuai target, saya yakin kita akan semakin bisa keluar dari krisis ini," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPRD DKI: Perlu monitor dan evaluasi kebijakan ganjil-genap
Baca juga: KAI Daop Jember perketat syarat naik kereta saat PPKM Level 4
Baca juga: Kakorlantas pantau vaksinasi dan penerapan PPKM di Papua
"Kalau dari sisi statistik, harus kita syukuri sebagai sebuah kerja keras semua pihak, seluruh rakyat, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, PPKM level 4 ini telah membawa kita keluar dari puncak beberapa waktu lalu," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Angka kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia terus bertambah, per 10 Agustus 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 41.486 orang sembuh per hari.
Baca juga: Luhut kunjungi Bali pantau langsung penanganan COVID-19
Sehingga, penambahan itu meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 3,1 juta orang sembuh atau tepatnya 3.171.147 orang atau 85,3 persen.
Sementara itu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 36.637 orang per Kamis 12 Agustus 2021. Total pasien COVID-19 yang sembuh hingga Kamis 12 Agustus 2021 menjadi 3.247.715 di seluruh Indonesia.
Rahmad mengimbau agar masyarakat tidak lengah meski statistik menunjukkan Indonesia keluar dari puncak COVID-19 dan angka kesembuhan bertambah. Masyarakat juga diminta untuk tidak boleh berpuas diri menyikapi meningkatnya angka kesembuhan harian tersebut.
Ingat bahwa angka (kesembuhan yang meningkat) ini masih labil, artinya bisa meledak lagi kalau kita abai terhadap protokol kesehatan," katanya.
Dia pun memberikan contoh Amerika Serikat, kasus COVID-19 di Amerika Serikat sempat sekitar 11.000-an per harinya. Namun, belakangan kembali meningkat, bahkan di atas 100 ribuan per hari.
"Sebuah angka yang sangat mengkhawatirkan bukan, itu kalau kita seolah-olah keluar dari krisis, seolah-olah kita bebas untuk beraktivitas," katanya.
Maka itu, dia mengimbau masyarakat harus tetap waspada terhadap COVID-19. Selain waspada, dia menilai semua pihak harus optimistis bisa mengendalikan COVID-19 dengan bergotong royong.
"Namun demikian, itu tentu kita harus berterima kasih kepada rakyat dengan segala kesabarannya, segala tekanan ekonominya, masih berkenan berjuang bersama-sama, bergotong-royong, bergandengan tangan untuk mengendalikan COVID-19 dan keluar dari puncak," katanya.
Menurut dia, upaya menurunkan angka kematian akibat COVID-19 adalah tugas semua pihak. Dia menyebutkan angka kematian masih tinggi, bahkan sempat mencapai 2000 lebih, pada beberapa hari lalu.
Selain perlunya terus menggaungkan protokol kesehatan, dia menilai program vaksinasi harus berjalan sesuai target.
"Saya percaya dua hal tadi, protokol kesehatan yang diikuti dengan disiplin dan tertib, dan vaksinasi berjalan sesuai target, saya yakin kita akan semakin bisa keluar dari krisis ini," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPRD DKI: Perlu monitor dan evaluasi kebijakan ganjil-genap
Baca juga: KAI Daop Jember perketat syarat naik kereta saat PPKM Level 4
Baca juga: Kakorlantas pantau vaksinasi dan penerapan PPKM di Papua
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: