Pelaku industri makin minati penggunaan PLTS atap
13 Agustus 2021 08:13 WIB
Instalasi pembangkit listrik tenaga surya yang terpasang di atap bangunan PT Bina Niaga Multiusaha di kawasan industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat. ANTARA/HO-Bina Niaga Multiusaha.
Jakarta (ANTARA) - Pemanfaatan energi terbarukan melalui sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap kian diminati pelaku industri yang mulai sadar penggunaan energi ramah lingkungan dalam kegiatan operasional perusahaan.
PT Saranacentral Bajatama Tbk yang bergerak dalam produksi baja lapis aluminium seng baru saja resmikan instalasi PLTS atap di pabriknya yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
"Proses produksi baja memerlukan sumber energi yang besar, sehingga kami perlu melakukan efisiensi pemakaian energi, salah satu solusinya adalah menggunakan PLTS atap," kata Presdir Handaja Susanto Saranacentral Bajatama dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Handaja menyampaikan pihaknya memasang 2.160 panel surya yang menggantikan penggunaan listrik fosil sebesar 1.065.506 kWh dan menekan produksi karbondioksida sebesar 995.183 kilogram setiap tahun.
Selain Saranacentral Bajatama yang telah mengaplikasikan energi baru terbarukan, pelaku industri lainnya yakni PT Bina Niaga Multiusaha (BNM) yang bergerak pada produksi dan pengelola stainless steel juga telah melakukan instalasi panel surya di atap pabriknya yang berlokasi di kawasan industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Pertumbuhan sel surya di Indonesia capai 486 persen dalam tiga tahun
Perusahaan melakukan instalasi PLTS atap dengan 784 panel surya yang terpasang, sehingga mampu menghasilkan energi bersih sebesar 452.417 kWh dan mengurangi emisi karbon sebesar 422.557 kilogram setiap tahun.
Direktur Bina Niaga Multiusaha Dwi Wahyu Jatmika menuturkan jumlah karbon tersebut setara dengan penggunaan 117.968 liter bensin dan perlu menanam 5.302 pohon selama 10 tahun untuk mengurangi emisi karbon tersebut.
Partisipasi industri dalam pemanfaatan PLTS atap juga akan membantu pemerintah dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.
PT Xurya Daya Indonesia mengapresiasi langkah yang diambil kedua mitranya tersebut dalam mendukung pelestarian lingkungan melalui penggunaan PLTS atap.
"Kami terus mendukung upaya seluruh pelaku industri untuk menggunakan energi baru dan terbarukan dengan menyediakan skema sewa tanpa biaya investasi untuk pemasangan, pengoperasian dan perawatan PLTS atap,” kata Presdir Xurya Daya Indonesia Eka Himawan.
Baca juga: Kementerian ESDM berikan insentif PLTS atap, dongkrak investasi EBT
PT Saranacentral Bajatama Tbk yang bergerak dalam produksi baja lapis aluminium seng baru saja resmikan instalasi PLTS atap di pabriknya yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
"Proses produksi baja memerlukan sumber energi yang besar, sehingga kami perlu melakukan efisiensi pemakaian energi, salah satu solusinya adalah menggunakan PLTS atap," kata Presdir Handaja Susanto Saranacentral Bajatama dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Handaja menyampaikan pihaknya memasang 2.160 panel surya yang menggantikan penggunaan listrik fosil sebesar 1.065.506 kWh dan menekan produksi karbondioksida sebesar 995.183 kilogram setiap tahun.
Selain Saranacentral Bajatama yang telah mengaplikasikan energi baru terbarukan, pelaku industri lainnya yakni PT Bina Niaga Multiusaha (BNM) yang bergerak pada produksi dan pengelola stainless steel juga telah melakukan instalasi panel surya di atap pabriknya yang berlokasi di kawasan industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Pertumbuhan sel surya di Indonesia capai 486 persen dalam tiga tahun
Perusahaan melakukan instalasi PLTS atap dengan 784 panel surya yang terpasang, sehingga mampu menghasilkan energi bersih sebesar 452.417 kWh dan mengurangi emisi karbon sebesar 422.557 kilogram setiap tahun.
Direktur Bina Niaga Multiusaha Dwi Wahyu Jatmika menuturkan jumlah karbon tersebut setara dengan penggunaan 117.968 liter bensin dan perlu menanam 5.302 pohon selama 10 tahun untuk mengurangi emisi karbon tersebut.
Partisipasi industri dalam pemanfaatan PLTS atap juga akan membantu pemerintah dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.
PT Xurya Daya Indonesia mengapresiasi langkah yang diambil kedua mitranya tersebut dalam mendukung pelestarian lingkungan melalui penggunaan PLTS atap.
"Kami terus mendukung upaya seluruh pelaku industri untuk menggunakan energi baru dan terbarukan dengan menyediakan skema sewa tanpa biaya investasi untuk pemasangan, pengoperasian dan perawatan PLTS atap,” kata Presdir Xurya Daya Indonesia Eka Himawan.
Baca juga: Kementerian ESDM berikan insentif PLTS atap, dongkrak investasi EBT
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: