Sleman (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan jumlah pengungsi bencana Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meningkat sepuluh kali lipat dari bencana sebelumnya.

"Bencana letusan Gunung Merapi mengakibatkan lonjakan jumlah pengungsi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, yang sampai saat ini sudah tercatat 283.000 jiwa. Sehari sebelumya jumlahnya sekitar 190.000 jiwa yang tersebar di semua tempat penampungan," kata Presiden Yudhoyono saat mengunjungi tempat pengungsian di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Minggu.

Menurut dia, sebanyak 283.000 pengungsi di DIY dan Jateng itu tersebar di Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Klaten dan Boyolali.

"Jumlah pengungsi ini sepuluh kali lipat dibandingkan dengan jumlah pengungsi pada bencana yang sama di tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan dengan jumlah ratusan ribu pengungsi, banyak tempat yang diperlukan untuk menampung berikut ketersediaan air minum, sarana mandi cuci dan kakus (MCK), pangan, kesehatan, dan sebagainya.

"Seraya pemerintah bekerja sekuat tenaga, saya berharap saudara-saudara yang ada di sana dan di sini tetap bersabar, percayalah pemerintah bekerja sekuat tenaga," katanya.

Presiden Yudhoyono mengatakan, menurut Badan Geologi, untuk sementara waktu sampai aktivitas Merapi normal, diharapkan pengungsi tetap berada di barak atau tempat pengungsian.

"Ini berlaku untuk ratusan tempat pengungsian atau barak penampugan di daerah lain. Lebih baik seperti ini, tetapi aman dan selamat, daripada kembali tetapi belum dinyatakan aman," katanya.

Warga juga diminta untuk mengikuti anjuran yang disampaikan pemerintah dan arahan dari petugas.

Kepada para pengungsi di Stadion Maguwoharjo, Presiden minta untuk saling menghormati, dan tenggang rasa, karena semua sama, dan dilayani secara adil," katanya.(*)

(U.V001/M008/R009)