Sumut-Kaltim-Sulsel-Sumbar Riau-Kalsel kasus aktifnya naik signifikan
12 Agustus 2021 20:55 WIB
Tangkapan layar Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah dalam temu wicara daring “COVID-19 Dalam Angka: Evaluasi Kepatuhan Protokol Kesehatan dan Perkembangan COVID-19 Agustus 2021” di Jakarta, Kamis (12/8/2021). (FOTO ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah menyebutkan ada enam provinsi di Indonesia yang mengalami penambahan kasus aktif secara signifikan, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Riau dan Kalimantan Selatan
“Ini saya pilih ada enam provinsi dengan peningkatan kasus aktif di atas 10.000 dalam kurun waktu satu bulan karena dari tanggal 4 Juli sampai 8 Agustus,” katanya dalam temu wicara daring bertema “COVID-19 Dalam Angka: Evaluasi Kepatuhan Protokol Kesehatan dan Perkembangan COVID-19 Agustus 2021” di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan Sumatera Utara menempati posisi pertama dengan jumlah kenaikan kasus sebanyak 21.000 kasus, hal itu membuat total kasus aktif di Sumut saat ini menjadi 24.000 kasus. Sebelumnya, pada tanggal 4 Juli 2021 berjumlah 2.894 kasus.
Posisi kedua ditempati oleh Kalimantan Timur dengan kenaikan mencapai 15.000 kasus dalam waktu satu bulan. Lalu, Sulawesi Selatan menempati posisi ketiga dengan mengalami lonjakkan kasus aktif sebanyak 10.851 kasus aktif.
Selanjutnya Sumatera Barat ikut menyumbang 10.707 kasus aktif, diikuti oleh Riau dengan jumlah kasus sebanyak 10.523 kasus aktif.
Posisi keenam ditempati oleh Kalimantan Selatan yang mengalami kenaikan sebesar 10.087 kasus aktif di daerahnya.
Walaupun dalam beberapa hari belakangan keenam provinsi tersebut ikut mengalami sedikit penurunan, kata dia, pemerintah daerah disarankan untuk tetap berhati-hati mengingat angka kenaikan kasus aktif juga terus naik secara signifikan.
“Kalau kita lihat di tanggal 8 Agustus, hanya Kalimantan Timur yang mengalami penurunan di pekan terakhir. Ini harus hati-hati, pemerintah daerah terutama di enam provinsi, karena peningkatan kasus aktifnya sangat signifikan di dalam satu bulan terakhir. Lebih dari 10.000, bahkan ada yang lebih dari 20.000,” demikian Dewi Nur Aisyah.
Baca juga: Mayoritas daerah masih memiliki kasus aktif yang perlu ditekan
Baca juga: Satgas COVID-19: Kondisi Indonesia tidak baik karena kasus aktif naik
Baca juga: Indonesia berhasil tekan 60.000 kasus aktif COVID-19
“Ini saya pilih ada enam provinsi dengan peningkatan kasus aktif di atas 10.000 dalam kurun waktu satu bulan karena dari tanggal 4 Juli sampai 8 Agustus,” katanya dalam temu wicara daring bertema “COVID-19 Dalam Angka: Evaluasi Kepatuhan Protokol Kesehatan dan Perkembangan COVID-19 Agustus 2021” di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan Sumatera Utara menempati posisi pertama dengan jumlah kenaikan kasus sebanyak 21.000 kasus, hal itu membuat total kasus aktif di Sumut saat ini menjadi 24.000 kasus. Sebelumnya, pada tanggal 4 Juli 2021 berjumlah 2.894 kasus.
Posisi kedua ditempati oleh Kalimantan Timur dengan kenaikan mencapai 15.000 kasus dalam waktu satu bulan. Lalu, Sulawesi Selatan menempati posisi ketiga dengan mengalami lonjakkan kasus aktif sebanyak 10.851 kasus aktif.
Selanjutnya Sumatera Barat ikut menyumbang 10.707 kasus aktif, diikuti oleh Riau dengan jumlah kasus sebanyak 10.523 kasus aktif.
Posisi keenam ditempati oleh Kalimantan Selatan yang mengalami kenaikan sebesar 10.087 kasus aktif di daerahnya.
Walaupun dalam beberapa hari belakangan keenam provinsi tersebut ikut mengalami sedikit penurunan, kata dia, pemerintah daerah disarankan untuk tetap berhati-hati mengingat angka kenaikan kasus aktif juga terus naik secara signifikan.
“Kalau kita lihat di tanggal 8 Agustus, hanya Kalimantan Timur yang mengalami penurunan di pekan terakhir. Ini harus hati-hati, pemerintah daerah terutama di enam provinsi, karena peningkatan kasus aktifnya sangat signifikan di dalam satu bulan terakhir. Lebih dari 10.000, bahkan ada yang lebih dari 20.000,” demikian Dewi Nur Aisyah.
Baca juga: Mayoritas daerah masih memiliki kasus aktif yang perlu ditekan
Baca juga: Satgas COVID-19: Kondisi Indonesia tidak baik karena kasus aktif naik
Baca juga: Indonesia berhasil tekan 60.000 kasus aktif COVID-19
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: