Kasad meninjau latihan bersama Garuda Shield Ke-15 di Amborawang
12 Agustus 2021 20:21 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau Latma Garuda Shield ke-15 Tahun 2021, yang digelar di Amborawang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (12/8/2021). (ANTARA/HO-Dispenad)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau latihan bersama Garuda Shield ke-15 Tahun 2021, yang digelar di Amborawang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis.
Latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat ini, diselenggarakan mulai tanggal 1 sampai dengan 14 Agustus 2021 di tiga tempat berbeda, yaitu Puslatpur Kodiklatad di Baturaja, Daerah Latihan Amborawang di Balikpapan dan Makalisung di Manado.
Jenderal TNI Andika Perkasa berharap, melalui latihan yang melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 tentara Amerika ini bukan saja meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, namun juga dapat meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD dan tentara AS.
Adapun materi latihan yang dipastikan dapat meningkatkan kemampuan prajurit kedua negara tersebut, meliputi "Staff Exercise", "Field Training Exercise (FTX)", "Live Fire Exercise (LFX)", "Aviation" dan "Medical Exercise (Medex)" serta dua program latihan yang akan digabungkan, yaitu "Joint Combined Exchange Training (JCET)" dan "Garuda Airborne".
Baca juga: Wakil Ketua MPR sebut latihan bersama TNI AD-US Army jaga perdamaian
Baca juga: Kasad lepas 100 personel ke Amerika Serikat latihan Garuda Airbone
Baca juga: Analis militer pertanyakan latihan bersama pasukan asing di RI
Kasad mengatakan di Amborawang ini sebanyak 376 prajurit TNI AD dan tentara AS yang terlibat, dengan materi latihan adalah offensif tapi hubungan kompi, di mana dalam pergerakannya menghadapi gangguan atau hambatan seperti ranjau, dan lain-lain.
"Mekanisme latihan di Amborawang baru pertama kali dilakukan di TNI AD karena menerapkan metode latihan dua pihak tidak dikendalikan, yang selama ini biasanya menggunakan metode satu pihak dikendalikan," kata Andika.
Menurut Kasad, pasukan lawan bukan dari Yonif 600 R/Mdg tapi dari Yonif 621/Manuntung dan Yonif 623/BWT.
"Mereka berupaya mengalahkan satu sama yang lain tanpa dikendalikan, sehingga realisme latihan dapat diwujudkan dengan optimal," ujar mantan Pangkostrad ini.
Jenderal bintang empat ini pun merasa bangga dengan prajurit TNI AD yang berinteraksi dengan tentara AS, tukar menukar makanan dan nomor telepon untuk mempererat persahabatan.
"Saya bangga dengan para prajurit TNI AD yang berinteraksi dengan tentara AS. Persahabatan ini harus berlanjut terus," ujarnya.
Menyangkut rekrutmen prajurit TNI AD baik pria maupun wanita, Kasad mengatakan akan terus dievaluasi dan diperbaiki.
"Dalam rekrutmen prajurit TNI AD ada seleksi kesehatan, akademik, psikologi, jasmani dan administrasi akan terus dievaluasi dan diperbaiki," tegas Kasad.
Kasad mengatakan perbaikan dan evaluasi ini dilaksanakan agar rekrutmen prajurit TNI AD lebih fokus dalam melakukan seleksi prajurit.
Latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat ini, diselenggarakan mulai tanggal 1 sampai dengan 14 Agustus 2021 di tiga tempat berbeda, yaitu Puslatpur Kodiklatad di Baturaja, Daerah Latihan Amborawang di Balikpapan dan Makalisung di Manado.
Jenderal TNI Andika Perkasa berharap, melalui latihan yang melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 tentara Amerika ini bukan saja meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, namun juga dapat meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD dan tentara AS.
Adapun materi latihan yang dipastikan dapat meningkatkan kemampuan prajurit kedua negara tersebut, meliputi "Staff Exercise", "Field Training Exercise (FTX)", "Live Fire Exercise (LFX)", "Aviation" dan "Medical Exercise (Medex)" serta dua program latihan yang akan digabungkan, yaitu "Joint Combined Exchange Training (JCET)" dan "Garuda Airborne".
Baca juga: Wakil Ketua MPR sebut latihan bersama TNI AD-US Army jaga perdamaian
Baca juga: Kasad lepas 100 personel ke Amerika Serikat latihan Garuda Airbone
Baca juga: Analis militer pertanyakan latihan bersama pasukan asing di RI
Kasad mengatakan di Amborawang ini sebanyak 376 prajurit TNI AD dan tentara AS yang terlibat, dengan materi latihan adalah offensif tapi hubungan kompi, di mana dalam pergerakannya menghadapi gangguan atau hambatan seperti ranjau, dan lain-lain.
"Mekanisme latihan di Amborawang baru pertama kali dilakukan di TNI AD karena menerapkan metode latihan dua pihak tidak dikendalikan, yang selama ini biasanya menggunakan metode satu pihak dikendalikan," kata Andika.
Menurut Kasad, pasukan lawan bukan dari Yonif 600 R/Mdg tapi dari Yonif 621/Manuntung dan Yonif 623/BWT.
"Mereka berupaya mengalahkan satu sama yang lain tanpa dikendalikan, sehingga realisme latihan dapat diwujudkan dengan optimal," ujar mantan Pangkostrad ini.
Jenderal bintang empat ini pun merasa bangga dengan prajurit TNI AD yang berinteraksi dengan tentara AS, tukar menukar makanan dan nomor telepon untuk mempererat persahabatan.
"Saya bangga dengan para prajurit TNI AD yang berinteraksi dengan tentara AS. Persahabatan ini harus berlanjut terus," ujarnya.
Menyangkut rekrutmen prajurit TNI AD baik pria maupun wanita, Kasad mengatakan akan terus dievaluasi dan diperbaiki.
"Dalam rekrutmen prajurit TNI AD ada seleksi kesehatan, akademik, psikologi, jasmani dan administrasi akan terus dievaluasi dan diperbaiki," tegas Kasad.
Kasad mengatakan perbaikan dan evaluasi ini dilaksanakan agar rekrutmen prajurit TNI AD lebih fokus dalam melakukan seleksi prajurit.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021
Tags: