Yogyakarta (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat letusan awan panas vulkanik Gunung Merapi hingga Minggu siang yang berada di instalasi Forensik Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta bertambah empat orang sehingga menjadi 88 orang.

"Korban meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta bertambah lagi empat orang dari sebelumnya 84 orang sehingga menjadi 88 orang, sebanyak 31 korban di antaranya berhasil diidentifikasi," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Sardjito Yogyakarta Trisno Heru Nugroho, di Yogyakarta, Minggu.

Jumlah meninggal di RS Sardjito Yogyakarta akibat letusan awan panas Gunung Merapi pada Jumat (5/11) dini hari terdiri atas 35 laki-laki dewasa, 35 perempuan dewasa, 11 anak-anak, dan tujuh jenazah tidak diketahui jenis kelaminnya. Sebanyak 31 jenazah sudah dapat teridentifikasi, namun baru sembilan jenazah yang diambil keluarganya.

Ia mengatakan sebagai rumah sakit rujukan pasien korban letusan Gunung Merapi maka RS Dr Sardjito hingga Minggu pagi menerima sebanyak 138 pasien luka bakar dan luka lainnya yang masuk ke instalasi rawat darurat, dan 61 di antaranya telah diizinkan pulang.

Korban letusan yang masih menjalani rawat inap di RS ini adalah sebanyak 30 pasien luka bakar dan 47 pasien nonluka bakar. Mereka kini tengah mendapat perawatan intensif dari kalangan tim medis rumah sakit ini, katanya.

Korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi pada Jumat (5/11) dini hari rencananya akan dimakamkan secara massal di Tempat Pemakaman Umum Sayegan, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Minggu sekitar pukul 15.00 WIB.

"Serah terima jenasah akan dilakukan di RS Sardjito pada pukul 13.00 WIB yang akan diterima Asisten Sekretaris Daerah II Pemerintah Kabupaten Sleman Sunartono," katanya.

Menurut dia, jenazah yang akan dimakamkan secara massal tersebut adalah jenazah yang belum dapat teridentifikasi serta jenazah yang belum diambil oleh keluarganya.

"Sesuai dengan ketentuan, dalam waktu 3x24 jam apabila ada jenazah yang belum bisa teridentifikasi, maka jenazah tersebut akan dimakamkan," katanya.

Ia mengatakan dari total 88 jenazah yang akan dimakamkan secara massal sebanyak 79 orang, karena jenazah yang lain telah diambil keluarganya masing-masing untuk dimakamkan.
(U.E013/B015/P003)