Kulon Progo (ANTARA News) - Stok logistik di tempat pengungsian Balai Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali penuh setelah menipis pada Sabtu (6/11) akibat banyaknya jumlah pengungsi.

Koordinator lapangan logistik Desa Banjarharjo Kusnianwar mengatakan di Kalibawang, Minggu, logistik kembali tersedia seperti beras mampu bertahan selama dua hari dan mi instan bisa memenuhi kebutuhan hingga lima hari ke depan.

"Bantuan ini berasal dari donatur dan akan didistribusikan ke beberapa titik pengungsian di Desa Banjarharjo dan Kecamatan Kalibawang serta Sentolo dan Pengasih," katanya.

Ia mengatakan, posko pengungsian Balai Desa Banjarharjo membutuhkan bantuan sayur mayur karena bantuan masih terfokus pada beras dan mi instan. "Kebutuhan beras untuk sementara sudah cukup, yang paling mendesak adalah bahan sayur seperti tahu, tempe, kentang, dan telur," katanya.

Ia juga mengatakan, stok kebutuhan wanita dan bayi juga habis, dan sebagian pengungsi tidak memiliki pakaian dalam dan pembalut.

"Saat ini, pengungsi perempuan membutuhkan bantuan pakaian dalam dan pembalut, meski sudah dibagikan tapi tidak mencukupi jumlahnya. Begitu juga dengan kebutuhan makanan bayi seperti susu dan biskuit tidak tersedia," katanya.

Kepala Desa Banjarharo Suwarto mengatakan, dalam rapat koordinasi seluruh jajaran satuan kerja perangkat daerah di Wates, Sabtu (6/11), jumlah pengungsi dari Muntilan dan Magelang, Jawa Tengah, mencapai 1.122 orang dan jumlah ini terus bertambah karena Merapi terus meletus.

"Sebanyak 1.122 pengungsi ini ditempatkan di bebarapa titik yakni Balai Desa Banjar berjumlah 570 orang, untuk yang lain ditempatkan di rumah kepala dusun dan rumah warga," katanya.

Ia mengatakan, saat ini kompor dapur umum juga mengalami kerusakan sehingga untuk memasak tidak bisa cepat.

Karena itu, dia mengimbau Pemerintah Kabupaten Kulon Progo segera menyediakan peralatan masak untuk tanggap darurat. "Alat masak seperti kompor rusak dan peralatan lain untuk memasak juga masih kurang," katanya,

Ia menuturkan, saat ini kesehatan pengungsi dalam kondisi baik, namun untuk pengungsi bayi dan perempuan membutuhkan bantuan segera.

"Saat ini yang paling dibutuhkan pengungsi, yakni perlengkapan bayi dan pakaian dalam perempuan serta pembalut wanita," katanya.
(U.ANT-159/N002/P003)