Menperin tinjau pelaksanaan vaksinasi di industri "smelter"
12 Agustus 2021 18:39 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) memperhatikan proses pelaksanaan vaksinasi di PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Kamis (12/8/2021). ANTARA/HO-Biro Humas Kemenperin/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau pelaksanaan vaksinasi di PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Kamis, sebagai upaya mengakselerasi upaya pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19 di Tanah Air.
"Dengan adanya vaksinasi ini, proses produksi dan produktivitas para pekerja diharapkan dapat berjalan dengan lebih aman dan nyaman sehingga pada ujungnya turut memicu pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi ini juga terkait upaya penciptaan herd community di lingkungan industri, khususnya di wilayah aglomerasi," kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Simanjuntak, Dirut PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo, Presdir PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan Presdir PT Smelting Hideya Sato.
Baca juga: Kemenperin pacu percepatan vaksinasi bagi pekerja industri
Program vaksinasi yang digelar pada 12-14 Agustus 2021 ini diikuti sebanyak 2.500 orang, yang meliputi karyawan, keluarga, pekerja kontraktor dan warga sekitar. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara PT Smelting dengan Yellow Clinic.
Menperin menjelaskan vaksinasi yang diberikan kepada para pekerja di sektor industri akan membuat aktivitas produksi dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Hal ini dapat memaksimalkan nilai tambah bagi pergerakan ekonomi nasional.
Agus menyebutkan beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur, termasuk Gresik merupakan wilayah yang memiliki populasi industri cukup banyak, sehingga memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi nasional.
Pada triwulan II 2021, industri pengolahan sebagai penyumbang terbesar kepada PDB nasional sebesar 19,29 persen. Sektor manufaktur juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,91 persen meskipun di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19.
"Kita bisa melihat COVID-19 ini berpotensi akan menjadi endemi. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun langkah-langkahnya. Dan, salah satu kuncinya adalah keberhasilan vaksinasi. Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintah memacu pertumbuhan ekonomi dengan tetap menerapkan keseimbangan dalam konsep gas dan rem antara penanganan kesehatan dengan kebijakan ekonomi," papar Agus.
Menperin memberikan apresiasi kepada pelaku industri yang telah terlibat dalam program vaksinasi. Sebab, vaksinasi akan membentuk kepercayaan publik dan opini global mengenai penanganan pandemi di Indonesia.
"Dengan vaksinasi ini, kami optimistis para investor khususnya dari pelaku industri akan lebih percaya diri untuk merealisasikan investasinya. Selama ini, aktivitas industri memberikan efek positif yang luas bagi perekonomian nasional, antara lain peningkatan nilai tambah, penerimaan devisa, dan penyerapan tenaga kerja," ungkapnya.
Namun demikian, Menperin tetap mengingatkan para pekerja industri yang sudah vaksin untuk tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Penanganan kesehatan termasuk menjalankan protokol kesehatan itu merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya pemulihan ekonomi nasional," imbuh Agus.
Pemantauan terhadap kewajiban pelaksanaan protokol kesehatan dalam operasional dan mobilitas di sektor industri, sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2021 tentang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah menyampaikan apresiasi kepada Kemenperin yang telah menginisiasi berbagai program dalam penanganan dan pengendalian COVID-19, misalnya penyediaan gas medis dari sektor industri.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenperin yang akan mendukung penyediaan oksigen konsentrator, yang dibutuhkan di beberapa pelayanan kesehatan di Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Magetan, Trenggalek, Situbondo, dan Bondowoso," ungkapnya.
Baca juga: Kemenperin dan industri bergotong royong bantu kebutuhan oksigen medis
Baca juga: Kemenperin sediakan 500 fasilitas isoman dilengkapi oksigen
"Dengan adanya vaksinasi ini, proses produksi dan produktivitas para pekerja diharapkan dapat berjalan dengan lebih aman dan nyaman sehingga pada ujungnya turut memicu pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi ini juga terkait upaya penciptaan herd community di lingkungan industri, khususnya di wilayah aglomerasi," kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Simanjuntak, Dirut PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo, Presdir PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan Presdir PT Smelting Hideya Sato.
Baca juga: Kemenperin pacu percepatan vaksinasi bagi pekerja industri
Program vaksinasi yang digelar pada 12-14 Agustus 2021 ini diikuti sebanyak 2.500 orang, yang meliputi karyawan, keluarga, pekerja kontraktor dan warga sekitar. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara PT Smelting dengan Yellow Clinic.
Menperin menjelaskan vaksinasi yang diberikan kepada para pekerja di sektor industri akan membuat aktivitas produksi dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Hal ini dapat memaksimalkan nilai tambah bagi pergerakan ekonomi nasional.
Agus menyebutkan beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur, termasuk Gresik merupakan wilayah yang memiliki populasi industri cukup banyak, sehingga memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi nasional.
Pada triwulan II 2021, industri pengolahan sebagai penyumbang terbesar kepada PDB nasional sebesar 19,29 persen. Sektor manufaktur juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,91 persen meskipun di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19.
"Kita bisa melihat COVID-19 ini berpotensi akan menjadi endemi. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun langkah-langkahnya. Dan, salah satu kuncinya adalah keberhasilan vaksinasi. Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintah memacu pertumbuhan ekonomi dengan tetap menerapkan keseimbangan dalam konsep gas dan rem antara penanganan kesehatan dengan kebijakan ekonomi," papar Agus.
Menperin memberikan apresiasi kepada pelaku industri yang telah terlibat dalam program vaksinasi. Sebab, vaksinasi akan membentuk kepercayaan publik dan opini global mengenai penanganan pandemi di Indonesia.
"Dengan vaksinasi ini, kami optimistis para investor khususnya dari pelaku industri akan lebih percaya diri untuk merealisasikan investasinya. Selama ini, aktivitas industri memberikan efek positif yang luas bagi perekonomian nasional, antara lain peningkatan nilai tambah, penerimaan devisa, dan penyerapan tenaga kerja," ungkapnya.
Namun demikian, Menperin tetap mengingatkan para pekerja industri yang sudah vaksin untuk tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Penanganan kesehatan termasuk menjalankan protokol kesehatan itu merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya pemulihan ekonomi nasional," imbuh Agus.
Pemantauan terhadap kewajiban pelaksanaan protokol kesehatan dalam operasional dan mobilitas di sektor industri, sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2021 tentang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah menyampaikan apresiasi kepada Kemenperin yang telah menginisiasi berbagai program dalam penanganan dan pengendalian COVID-19, misalnya penyediaan gas medis dari sektor industri.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenperin yang akan mendukung penyediaan oksigen konsentrator, yang dibutuhkan di beberapa pelayanan kesehatan di Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Magetan, Trenggalek, Situbondo, dan Bondowoso," ungkapnya.
Baca juga: Kemenperin dan industri bergotong royong bantu kebutuhan oksigen medis
Baca juga: Kemenperin sediakan 500 fasilitas isoman dilengkapi oksigen
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: