Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengungkapkan terdapat enam ruas tol yang dalam proses negosiasi dengan sovereign wealth fund (SWF) Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).

Dirut Waskita Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan direksi INA terkait dengan ruas-ruas tol yang diminati tersebut.

"Ada enam ruas tol yang dalam proses negosiasi dengan INA ini dan kami berharap bahwa pada tahun 2021 paling tidak di triwulan IV sudah ada yang deal," ujarnya dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.

Dengan demikian, menurut dia, jangan sampai dana INA tidak termanfaatkan.

"Proses bisnis dengan INA adalah transaksi murni, jadi mereka berminat di ruas-ruas tol yang dimiliki oleh Waskita, kemudian kami melakukan negosiasi seperti penjual dan pembeli untuk mencari titik temu di mana kita sepakat pada angka yang ditentukan," kata Destiawan.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berharap INA dapat menanamkan modalnya di ruas jalan tol yang dibangun Waskita.

Dia mengatakan INA bisa berinvestasi di jalan tol, terutama di Waskita Karya mengingat BUMN karya itu dalam mode restrukturisasi.

Erick juga mengatakan INA telah mendapatkan modal investasi dari Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) Uni Emirat Arab, Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) Kanada, dan APG Asset Management (APG) Belanda dengan dana masuk mencapai Rp54 triliun.

Dengan berdirinya INA, mau tidak mau memang ada beberapa perusahaan BUMN yang akan diinvestasikan seperti jalan tol.

Baca juga: Waskita sebut Tol Kayuagung-Palembang-Betung sudah diminati investor
Baca juga: Waskita Karya ungkap lima ruas tol dalam proses negosiasi divestasi
Baca juga: Waskita Karya dan PT API tandatangani divestasi tol Cibitung-Cilincing