Jakarta (ANTARA News) - Pasukan Khas TNI Angkatan Udara kembali mengirimkan personel dan peralatan pendukung guna membantu penanganan korban letusan Gunung Merapi.

"Tiga kompi Paskhas dikerahkan untuk membantu tangani korban dan pengungsi," kata juru bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Tiga kompi Paskhas TNI Angkatan Udara itu dipimpin Komandan Batalyon 463 Paskhas, Letkol Psk MA Silaban.

Ia menambahkan, tiga kompi Paskhas itu sudah termasuk satu tim medis dan tiga tim dapur lapangan.

"Selain itu juga dikerahkan peralatan tujuh tenda peleton, satu tenda kesehatan, tiga tenda dapur, alat transportasi 12 truk serta alat komunikasi," kata Bambang.

Letusan eksplosif Gunung Merapi sepanjang Kamis (4/11) pukul 23.00 hingga Jumat petang memeras air mata penduduk DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Peristiwa itu sangat mencekam, mengacaukan, dan membawa korban tewas 64 orang, puluhan sapi mati, serta belasan rumah terbakar akibat awan panas atau runtuh akibat banjir lumpur.

Hingga pukul 23.00 WIB semalam, tercatat jumlah korban meninggal dunia 64 orang, semuanya penduduk Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, dan luka-luka 77 orang.

Sejumlah sapi mati terbakar serta sejumlah rumah terbakar dan rusak.

Semalam, pengungsi mencapai 150.255 orang, terdiri dari pengungsi di DIY sekitar 34.000 orang serta pengungsi di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten (semuanya di Jawa Tengah) 116.255 orang.(*)
(T.R018/D009/R009)