Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan vaksinasi merupakan satu-satunya upaya untuk mengatasi pandemi COVID-19 karena belum ada obat efektif.
"Vaksinasi masih menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi pandemi ini karena belum ditemukan obat yang efektif," kata Muhaimin di acara Roadshow Politik Kesejahteraan dengan warga Kalimantan Selatan secara virtual, Kamis.
Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi harus dipercepat karena menjadi kunci untuk mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity bagi suatu negara.
"Tidak penting apa pun vaksinnya, yang penting secepatnya dilakukan vaksinasi dan negara yang berhasil, salah satunya dengan mempercepat vaksin," ucap-nya.
Baca juga: Pangdam Brawijaya pantau serbuan vaksinasi sasar ribuan orang
Baca juga: IAKMI: Vaksin kosong terkait beban kerja nakes
Kondisi pandemi juga harus dimanfaatkan oleh semua pihak untuk melakukan cara baru yang lebih efektif untuk mewujudkan pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
"Pandemi ini kesempatan kita untuk berbenah diri, menata ulang, melakukan kerja-kerja dengan model dan cara baru yang dirasa efektif. Perlindungan memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan pokok, tak lain hanya untuk kesejahteraan rakyatnya," tutur-nya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Kalimantan Selatan dalam acara virtual tersebut turut menyampaikan aspirasi terkait kepastian guru honorer, vaksinasi, hingga pembangunan bendungan di Tanah Bumbu.
"Kami mohon agar bendungan kami segera diselesaikan sehingga dapat membantu pengairan pertanian dan penahan agar tidak banjir di dua kabupaten," kata warga Kalimantan Selatan, Sakhroni.
Turut mengikuti acara virtual tersebut ialah Anggota DPR dari Fraksi PKB Heru Widodo, Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Muhaimin: Vaksinasi jadi satu-satunya cara atasi pandemi
12 Agustus 2021 15:53 WIB
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar melakukan Roadshow Politik Kesejahteraan dengan warga Kalimantan Selatan secara virtual, Kamis (12/8/2021). ANTARA/HO-DPR.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021
Tags: