Seoul (ANTARA) - Korea Utara mengatakan Korea Selatan dan Amerika Serikat mempertaruhkan "krisis keamanan besar" dengan memilih meningkatkan ketegangan, media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Rabu mengutip seorang pejabat tinggi Partai Buruh.
Kim Yong Chol, seorang jenderal dan politisi yang memainkan peran utama selama pertemuan bersejarah antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mantan Presiden AS Donald Trump, mengkritik Korea Selatan dan Amerika Serikat karena menanggapi niat baik Pyongyang dengan "tindakan bermusuhan".
Pernyataan itu muncul sehari setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un, memperingatkan Seoul dan Washington mengenai latihan militer gabungan tahunan yang akan dimulai minggu ini.
Baca juga: Kim Jong Un kerahkan militer atasi banjir Korut
Korea Utara tidak menjawab panggilan rutin di sambungan langsung telepon antar-Korea pada Selasa (10/8), kata Korea Selatan.
Pada Rabu, Kim Yong Chol mengecam Korea Selatan karena melanjutkan latihan dengan Amerika Serikat, dan mengatakan Korea Utara akan "memperjelas biaya yang harus mereka bayar" untuk memilih aliansi mereka dengan Washington daripada perdamaian antara Korea.
"Kami akan menyadarkan mereka betapa berbahayanya pilihan yang mereka buat dan seberapa dekat mereka dengan krisis keamanan besar dengan membuat pilihan yang salah," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA.
Sumber: Reuters
Baca juga: Dikecam media China, serikat guru Hong Kong bubarkan diri
Baca juga: Disorientasi akibat kebakaran hutan, bangau mati saat lintasi Yunani
Korut peringatkan AS, Korsel soal krisis keamanan
11 Agustus 2021 08:00 WIB
Ilustrasi bendera Korut. (ANTARA/Shutterstock)
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: