Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Lembaga Demografi (LD), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI), Paksi C.K. Walandouw mengatakan bahwa bantuan dari aplikator ojek daring bagi para mitranya bisa mendorong bergeraknya ekonomi mikro di tengah pandemi COVID-19.

Ia mencontohkan bantuan dana langsung yang diberikan oleh aplikator ojek daring karya anak bangsa yaitu Gojek lewat transfer GoPay ke akun-akun para mitra pengemudinya bisa langusng digunakan untuk membeli keperluan sehari-hari di tingkat ekonomi mikro.

“Donasi itu sangat baik dan bentuknya bukan bantuan khusus, seperti beras atau apa. Tapi bantuan ini akan memberikan pilihan bagi mitra driver dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar prioritas saat ini. Dengan semakin besarnya ekosistem digital yang terhubung dengan GoPay, maka para pedagang yang menerima pembayaran dengan GoPay akan secara tidak langsung ikut terkena dampak dari penyaluran bantuan tersebut,” kata Paksi dalam keterangannya, Selasa.

Baca juga: Gojek bentuk yayasan kelola dana bantuan pengemudi

Lebih lanjut, kondisi ekonomi di tengah Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih cukup sulit untuk masyarakat dari kelas ekonomi menengah ke bawah karena terbatasnya mobilitas masyarakat.

PPKM turut memengaruhi berkurangnya jumlah pesanan yang diterima oleh para pengemudi ojek daring meski para ojek daring tetap diperbolehkan bekerja di kondisi pembatasan itu.

“Di 2019, mobilitas orang merupakan tumpuan pendapatan mitra driver yang melayani pengantaran penumpang seperti GoRide. Walaupun terdapat kenaikan order untuk pengantaran barang, hal itu tidak serta merta menutup pendapatan driver yang hilang dari berkurangnya order pengantaran penumpang,” ujar dia.

Oleh karena itu, Paksi mendukung donasi dalam bentuk dana langsung dengan memanfaatkan layanan keuangan digital dapat ditiru oleh penyedia aplikasi yang memiliki mitra-mitra dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sehingga bantuan itu bisa tepat guna dan langsung meringankan beban para mitra aplikator.

Baca juga: Gojek peduli distribusikan 15 ton bantuan ke Sulsel

Pekan lalu Gojek telah menyalurkan bantuan belanja sembako senilai total Rp25 miliar secara cashless atau non-tunai, langsung ke akun ratusan ribu mitra driver di seluruh Indonesia. Dalam hal ini Gojek telah menunjukkan komitmennya yang telah dibangun sejak awal pandemi di Indonesia untuk konsisten membantu mitra driver.

Melalui Program Kesejahteraan Mitra Driver, bantuan yang disalurkan Gojek berfokus pada tiga hal yakni penyediaan layanan dan perlengkapan kesehatan, keringanan beban biaya harian, dan bantuan pendapatan. Tiga inisiatif ini telah dilaksanakan melalui adanya Dana Bantuan Mitra senilai Rp100 miliar yang di antaranya berasal dari donasi 25 persen gaji tahunan jajaran manajemen senior dan anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan.

Program Kesejahteraan Mitra Driver di masa pandemi COVID-19 telah menjadi komitmen berkelanjutan dengan ditopang berbagai inisiatif mulai dari penyediaan perlengkapan kesehatan yang mendukung operasional mitra di saat pandemi, jaminan asuransi kesehatan, program bantuan sembako, paket makanan hemat dan sehat bagi mitra driver dan keluarga, serta bantuan pendapatan bagi mitra driver yang terpapar COVID-19 dan terpaksa harus berhenti bekerja untuk sementara waktu.

Upaya yang Gojek jalankan ini sejalan dengan gerakan #BangkitBersama yang diinisiasi oleh Group GoTo. Melalui gerakan ini layanan-layanan yang berada dalam ekosistem GoTo hadir membantu masyarakat, termasuk UMKM dan pekerja sektor informal, untuk dapat bangkit kembali seusai pandemi COVID-19, sekaligus membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca juga: Gojek bagikan bantuan belanja Rp25 miliar untuk mitra driver aktif

Baca juga: Gojek beri pelatihan gratis dan bantuan tunai untuk mitra GoLife