Jakarta (ANTARA) - Ekonom senior Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Aviliani menyarankan bank beradaptasi mempertahankan nasabah melalui restrukturisasi platform dan proses teknologi informasi.

"Dia (bank) benar-benar memanfaatkan asetnya untuk memperbaiki platform dan teknologinya. Jadi, dia sudah besar dengan biaya sendiri," katanya dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan adaptasi mempertahankan nasabah tersebut merupakan salah satu skenario masa depan perbankan agar lebih baik dan kebanyakan dilakukan bank-bank besar.

Kemudian, skenario masa depan bank lainnya, yakni dengan cara membangun bank baru dengan platform bank digital.

"Di Indonesia banyak yang begini, bank kecil dibeli jadi bank digital," ujar Aviliani.

Selanjutnya, Aviliani menyebutkan bank nantinya harus bisa menjadi agregator dari penyedia fintech dan lembaga keuangan lainnya, karena bank dan fintech tanpa sadar sebenarnya saling membutuhkan.

Bank juga harus bisa menjadi penyedia pelayanan komunitas, tidak hanya pelayanan produk tetapi juga memberikan saran investasi dan lainnya.

"Sehingga, bukan hanya menyediakan investasi tetapi memberi saran investasi kepada masyarakat," ucap Aviliani.

Baca juga: BI keluarkan peraturan baru, sempurnakan ketentuan pasar uang
Baca juga: Kolaborasi perbankan dan fintech pacu digitalisasi UMKM
Baca juga: OJK akan perpanjang restrukturisasi kredit hingga Maret 2022