Sikakap, Mentawai (ANTARA News) - Sebanyak 38 orang korban tsunami di Pulau Pagai, Mentawai yang dirawat di rumah sakit (RS) darurat di Gereja GKPM Sikakap diungsikan tim medis ke ruangan SD Teladan Sikakap untuk menghindari terkena virus baru dan infeksi.

Jika tidak diungsikan tentu korban yang mulai baik kondisinya itu bisa terkena virus dari pasien-pasien baru yang terus masuk ke RS darurat ini, ujar koordinator logistik perawatan korban tsunami di RS Darurat gereja GKPM Sikakap, Fania Napitupulu kepada ANTARA di Sikakap, Kamis.

Menurut dia, jika pasien yang mulai membaik masih ditempatkan satu ruangan dengan pasien baru, maka dikhawatirkan mereka bisa terserang virus sehingga kondisi mereka bisa memburuk lagi.

Ia mengatakan, hari ini saja masuk empat pasien baru korban tsunami yang dibawa relawan dari Desa Porourogat.

Dengan masuknya pasien baru, maka saat ini jumlah korban tsunami yang dirawat di RS darurat GKPM Sikakap kembali bertambah menjadi 32 orang.

Semua pasien ditempatkan dalam satu ruangan, baik yang sudah lama dirawat maupun yang baru masuk.

Mencegah pasien yang mulai tidak membaik terkontaminasi virus, maka mereka diungsikan ke ruang SD teladan sampai kondisinya pulih, tambahnya.

Pasien di RS Darurat sebagian besar mengalami luka robek di tubuh, seperti tangan, kaki, kepala dan badan karena terseret arus tsunami dan terbentur benda keras. (H014/K004)