Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR, Hayono Isman, menyatakan bahwa mendukung kedatangan Presiden AS Barack Obama dan berharap kunjungan itu dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mempercepat proses perdamaian antara Palestina dan Israel.
"Kita harap AS tidak terlalu berat sebelah membela Israel. Kita harap AS lebih objektif, melihat tidak hanya dari aspek demokrasi tapi juga kemanusiaan, terhadap Palestina yang sekarang luar biasa menderita di bawah tekanan Israel, ujar Hayono Isman, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, biang masalah dunia itu ada di kawasan Timur Tengah dan itu yang membuat semuanya dilakukan dengan jalan kekerasan seperti terorisme. "Seharusnya biangnya dulu yang ditangani," ujar Hayono.
Dia mengatakan, Indonesia sangat siap membantu pihak Amerika Serikat untuk mengatasi masalah terorisme.
"Jadi kalau Amerika concern masalah terorisme, dia harus menyelesaikan masalah di sana," katanya.
Untuk masalah bilateral, ia mengharapkan pihak AS tidak mudah memberikan embargo terhadap kebutuhan peralatan militer Indonesia, karena untuk negara bersahabat, hal tersebut tidak menunjukan hubungan bersahabat.
Selain itu, untuk masalah yang ada di Papua, Indonesia ingin AS mempertegas pengakuan bahwa Papua dan Papua Barat sebagai wilayah RI.
"Kalau di kongres ada satu dua yang tidak setuju, itu wajar. Itu tergantung lobi kita, yang tentunya dipelopori oleh diplomat kita di AS. supaya suara-suara yang minor terhadap Indonesia tentang masalah Papua bisa ditangani." kata Hayono.
Menurut Hayono, rencana kedatangan Presiden AS Barack Obama tidak akan mengalami penundaan lagi dan dijadwalkan akan berada di Jakarta pada Selasa 9 November.
"Informasi yang kami terima di Komisi I, kedatangan Obama tidak akan ditunda. Dia akan datang walaupun kita pun ikut prihatin partainya kalah di pemilihan DPR AS. Namun terlepas dari itu, ini adalah kunjungan yang baik bagi Indonesia," ujarnya.
(T.A050/B/B018/P003)
Hayono: Kedatangan Obama Diharap Percepat Perdamaian Palestina
4 November 2010 16:02 WIB
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: