Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan A Djalil berharap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat membawa pengembangan teknologi Indonesia melompat jauh.

"Saya berharap dengan adanya BRIN maka program pengembangan teknologi nasional akan jauh cepat berkembang," kata Menteri Sofyan dalam acara Peringatan Hakteknas ke-26 dengan tema Integrasi Riset untuk Indonesia Inovatif: Digital Green Blue Economy di Jakarta, Selasa.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga hadir dalam acara Peringatan Hakteknas ke-26 itu.

Menteri Sofyan menyampaikan selamat atas Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26, dan atas berdirinya BRIN dan terintegrasinya program riset dan inovasi nasional di dalam BRIN.

Baca juga: Menko PMK harapkan BRIN tingkatkan kompetensi riset Indonesia

Baca juga: Mendikbudristek maknai Hakteknas dengan semangat majukan Indonesia


Pada perayaan Hakteknas ke-26 itu, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menuturkan tema Integrasi Riset untuk Indonesia Inovatif sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Menteri Agama berharap integrasi unit riset dan pengembangan di kementerian/lembaga ke dalam BRIN akan meningkatkan relevansi penelitian menuju Indonesia yang semakin inovatif.

"Salah satu kritik publik terhadap dunia riset Indonesia adalah terkait relevansi hasil penelitian tema. Ini mengandung pesan dan semangat baru penelitian yang lebih terintegrasi dan ditopang dengan inovasi," ujarnya.

Pada acara yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 ditandai dengan terbentuknya BRIN.

Dia berharap kehadiran BRIN akan semakin memacu penguasaan teknologi dan inovasi untuk kepentingan bangsa dan negara.*

Baca juga: BRIN susun finalisasi aturan turunan landasan operasional litbangjirap

Baca juga: BRIN bangun manajemen talenta nasional