Lahar Dingin Genangi Rumah
4 November 2010 13:15 WIB
Masyarakat menyaksikan banjir lahar dingin yang mengalir di Kali Kuning, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (3/10). (ANTARA/ Wahyu Putro A)
Sleman (ANTARA News) - Lahar dingin Gunung Merapi yang melalui aliran Sungai Kuning sejak Rabu (3/11) malam, menggenangi satu rumah dan sejumlah lahan pertanian di Dusun Grogolan, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.
"Timbunan material lahar dingin ini akibat air yang melalui Sungai Kuning meluap karena badan sungai tidak mampu menampung lagi," kata warga setempat, Sumarno (55), di Ngemplak, Sleman, Kamis.
Menurut dia, air disertai lumpur dan pasir tersebut mulai meluap Rabu kemarin sekitar pukul 18.00 WIB dan terus membesar hingga malam hari, dan menjelang tengah malam air mulai surut.
"Sebenarnya saat itu di sini hujan sudah mulai reda, namun ternyata di aliran Sungai Kuning justru meningkat menjadi deras dan pekat," katanya.
Menurutnya, air dari atas tersebut meluap dan menggenangi lahan pertanian, rumah, serta jalan desa dengan ketebalan lebih dari 20 sentimeter.
Ia mengatakan, rumah yang terendam material itu milik Darmo Pawiro (90).
"Air dan material pasir dan lumpur yang masuk ke dalam rumah cukup tinggi yakni mencapai lebih dari mata kaki orang dewasa. Beruntung saat kejadian pemilik rumah yang telah berusia lanjut tersebut telah diungsikan ke rumah saudaranya," katanya.
Kamis siang, sejumlah warga sedang menggali pasir yang memenuhi parit desa dan lahan pertanian.
"Sebenarnya ini merupakan pasir Merapi yang kualitasnya sangat bagus," katanya.(*)
V001/s018/AR09
"Timbunan material lahar dingin ini akibat air yang melalui Sungai Kuning meluap karena badan sungai tidak mampu menampung lagi," kata warga setempat, Sumarno (55), di Ngemplak, Sleman, Kamis.
Menurut dia, air disertai lumpur dan pasir tersebut mulai meluap Rabu kemarin sekitar pukul 18.00 WIB dan terus membesar hingga malam hari, dan menjelang tengah malam air mulai surut.
"Sebenarnya saat itu di sini hujan sudah mulai reda, namun ternyata di aliran Sungai Kuning justru meningkat menjadi deras dan pekat," katanya.
Menurutnya, air dari atas tersebut meluap dan menggenangi lahan pertanian, rumah, serta jalan desa dengan ketebalan lebih dari 20 sentimeter.
Ia mengatakan, rumah yang terendam material itu milik Darmo Pawiro (90).
"Air dan material pasir dan lumpur yang masuk ke dalam rumah cukup tinggi yakni mencapai lebih dari mata kaki orang dewasa. Beruntung saat kejadian pemilik rumah yang telah berusia lanjut tersebut telah diungsikan ke rumah saudaranya," katanya.
Kamis siang, sejumlah warga sedang menggali pasir yang memenuhi parit desa dan lahan pertanian.
"Sebenarnya ini merupakan pasir Merapi yang kualitasnya sangat bagus," katanya.(*)
V001/s018/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: