Borobudur (ANTARA News) - Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibuka untuk wisatawan hingga lantai 11 karena bagian atas licin oleh terpaan abu vulkanik dampak semburan awan panas Gunung Merapi yang berjarak sekitar 35 kilometer dari tempat itu.
"Tetap dibuka untuk kunjungan tetapi hanya sampai lantai 11, kondisi lantainya licin karena hujan air disertai abu Merapi, sehingga kami mencegah jangan sampai ada wisatawan yang jatuh," kata Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Pujo Suwarno, di Borobudur, Kamis.
Ia mengatakan, abu vulkanik di Candi Borobudur dengan sepuluh lantai itu cukup tebal atau lebih tebal ketimbang dampak erupsi Merapi yang pertama pada Selasa (26/10) petang.
Hingga sekitar pukul 10.00 WIB, katanya, cukup banyak wisatawan yang datang ke candi yang dibangun di antara aliran Kali Elo dengan Progo, sekitar abad ke-8, masa Dinasti Syailendra itu.
"Tetap banyak yang datang, ada beberapa wisatawan mancanegara dan rombongan pelajar dari Tegal dan Pekalongan yang pagi tadi sudah masuk ke taman dan naik hingga lantai II," katanya.
Ia mengaku belum tahu jumlah seluruh wisatawan yang tiba di Candi Borobudur pada Kamis pagi itu.
Hingga saat ini, katanya, belum ada informasi tentang kunjungan tamu kenegaraan di Candi Borobudur minimal selama seminggu ke depan.
"Belum ada informasi kunjungan tamu kenegaraan, tetapi hari ini Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Aurora Tambunan, akan datang untuk agenda bimbingan teknik tentang arkeologi dan sekaligus meninjau kondisi candi di tengah fase erupsi Merapi," katanya.
Petugas pengelola Candi Borobudur telah melakukan pembersihan bangunan itu dari abu vulkanik Merapi beberapa hari setelah letusan Selasa (26/11).
Borobudur masih diterpa abu vulkanik dampak letusan lanjutan gunung berapi setinggi sekitar 2.965 meter dari permukaan air laut di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Yogyakarta itu.
(ANT/A024)
Candi Borobudur Tetap Buka
4 November 2010 10:42 WIB
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Tags: