Karang Taruna di Jaksel memasarkan 300 kg hasil tani ke pasar modern
9 Agustus 2021 23:53 WIB
Ketua Kelompok Tani New Garden Hydro La Ode Hardian menunjukkan hasil pertanian memanfaatkan lahan terbatas perkotaan atau "urban farming" yang sudah menembus pasar modern di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (24/3/2021). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Jakarta (ANTARA) - Karang Taruna Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan memasarkan produk pertanian berupa sayur-mayur sebanyak 300 kilogram setiap bulannya ke Galael Tebet, salah satu pasar modern di kawasan Tebet.
Ketua Karang Taruna Kebon Baru Ainul Yaqin, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa penjualan tersebut berhasil setelah melakukan kerja sama dengan pengelola retail.
"Kami jual sayurnya ke retail saja, dan setiap bulannya 300 kg, terakhir Juli kemarin kami pasarkan segitu juga. Jadi setiap minggunya itu kami menjual hasil panen sebanyak dua kali, yakni Rabu dan Sabtu. Itu ada tiga jenis sayur, yaitu kangkung, sayur jenis pakcoy, dan bayam, masing-masing 10 kg," kata Ainul.
Rencananya, kata dia, pihaknya akan meningkatkan kuota penjualan sayuran di Gelael Tebet untuk memaksimalkan distribusi hasil panen. Selain memasarkan hasil panen, ujar Ainul, anggota Karang Taruna juga mengolahnya menjadi produk makanan ringan seperti keripik bayam, nugget sayuran, dan jenis makanan ringan lainnya.
Kendati demikian, kata Ainul, pihaknya masih memasarkan olahan tersebut dalam lingkup warga setempat. "Jadi kami sistemnya pesan dulu (pre-order), jadi kalau ada warga yang ingin memesan kami olah sayurannya. Sementara itu yang lain kami siapkan untuk dijual ke pasar modern," kata Ainul.
Ainul menuturkan bahwa produk sayuran yang diberi label "New Garden Hydro" itu telah berlangsung sejak awal pandemi COVID-19 2020.
Saat itu, kata dia, karena pembatasan aktivitas di luar rumah membuat para pemuda di wilayahnya mengusulkan mengembangkan urban farming yang sebelumnya telah digalakkan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Selatan.
Menurut dia, hingga saat ini terdapat 25 anggota Karang Taruna yang aktif bergabung mengelola pertanian secara hidroponik tersebut.
Selain itu, pihaknya juga memberdayakan kelompok tani binaan Sudin KPKP Jakarta Selatan, untuk bersama-sama melakukan urban farming sebagai upaya ketahanan pangan di wilayah tersebut.
"Kami memanfaatkan setiap unit RW, saat ini ada sekitar 6-7 RW yang menjalankan, jadi tidak hanya teman-teman dari Karang Taruna semua," katanya pula.
Baca juga: Sudin KPKP Jaktim panen kangkung 100 kg dari hasil "urban farming"
Baca juga: Balai Penyuluh Pertanian Ujung Menteng panen raya 90 kilogram sayur
Ketua Karang Taruna Kebon Baru Ainul Yaqin, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa penjualan tersebut berhasil setelah melakukan kerja sama dengan pengelola retail.
"Kami jual sayurnya ke retail saja, dan setiap bulannya 300 kg, terakhir Juli kemarin kami pasarkan segitu juga. Jadi setiap minggunya itu kami menjual hasil panen sebanyak dua kali, yakni Rabu dan Sabtu. Itu ada tiga jenis sayur, yaitu kangkung, sayur jenis pakcoy, dan bayam, masing-masing 10 kg," kata Ainul.
Rencananya, kata dia, pihaknya akan meningkatkan kuota penjualan sayuran di Gelael Tebet untuk memaksimalkan distribusi hasil panen. Selain memasarkan hasil panen, ujar Ainul, anggota Karang Taruna juga mengolahnya menjadi produk makanan ringan seperti keripik bayam, nugget sayuran, dan jenis makanan ringan lainnya.
Kendati demikian, kata Ainul, pihaknya masih memasarkan olahan tersebut dalam lingkup warga setempat. "Jadi kami sistemnya pesan dulu (pre-order), jadi kalau ada warga yang ingin memesan kami olah sayurannya. Sementara itu yang lain kami siapkan untuk dijual ke pasar modern," kata Ainul.
Ainul menuturkan bahwa produk sayuran yang diberi label "New Garden Hydro" itu telah berlangsung sejak awal pandemi COVID-19 2020.
Saat itu, kata dia, karena pembatasan aktivitas di luar rumah membuat para pemuda di wilayahnya mengusulkan mengembangkan urban farming yang sebelumnya telah digalakkan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Selatan.
Menurut dia, hingga saat ini terdapat 25 anggota Karang Taruna yang aktif bergabung mengelola pertanian secara hidroponik tersebut.
Selain itu, pihaknya juga memberdayakan kelompok tani binaan Sudin KPKP Jakarta Selatan, untuk bersama-sama melakukan urban farming sebagai upaya ketahanan pangan di wilayah tersebut.
"Kami memanfaatkan setiap unit RW, saat ini ada sekitar 6-7 RW yang menjalankan, jadi tidak hanya teman-teman dari Karang Taruna semua," katanya pula.
Baca juga: Sudin KPKP Jaktim panen kangkung 100 kg dari hasil "urban farming"
Baca juga: Balai Penyuluh Pertanian Ujung Menteng panen raya 90 kilogram sayur
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: