Liga Spanyol
Dua alasan Barcelona terpaksa melepaskan Messi
9 Agustus 2021 23:34 WIB
Pesepak bola Barcelona asal Argentina Lionel Messi mengusap mata nya saat konperensi pers perpisahan dirinya dengan Barcelona, di 1899 Auditorium, Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Minggu (8/8/2021). Messi yang bergabung dengan Barcelona sejak tahun 2004 dikabarkan akan bergabung dengan PSG Prancis. ANTARA FOTO/Reuters-Albert Gea/hp.
Jakarta (ANTARA) - Barcelona sangat ingin mempertahankan Lionel Messi dan sebaliknya pemain Argentina ini ingin tetap di Camp Nou ketika sambil berurai air mata dia menggelar konferensi pers perpisahan pada Minggu (8/8/2021).
Jadi, mengapa dia meninggalkan satu-satunya klub yang dia bela selama 17 tahun karir profesionalnya? Inilah dua jawabannya seperti dianalisis AFP.
Aturan batas gaji dari La Liga
Barcelona mengaku tidak mempunyai pilihan selain melepas pemain berusia 34 tahun itu dalam status bebas transfer menyusul kontraknya sudah berakhir Juni, karena mereka kesulitan memangkas utang menggunung sebesar 1,2 miliar euro (Rp20,2 triliun).
Messi sudah bersedia gajinya dipangkas 50 persen, dan studi menunjukkan nilai komersial Messi untuk klub itu jauh melebihi gajinya yang selangit itu.
Namun, utang menggunung itu dan keharusan mematuhi batasan gaji liga Spanyol yang ketat memaksa Messi hengkang.
Klub Katalan itu menghamburkan 222 juta euro (Rp3,75 triliun) yang diterima dari PSG pada 2017 menyusul transfer Neymar dengan belanja lebih dari 100 juta euro untuk pemain-pemain seperti Philippe Coutinho, Antoine Griezmann, dan Ousname Dembele.
Baca juga: Barca terpaksa lepas Messi karena kelangsungan klub di atas segalanya
Presiden Joan Laporta mengakui kerugian selama musim lalu saja mencapai hampir 500 juta euro (Rp8.45 triliun) dan menandaskan dia tak mau "menggadaikan" masa depan Barca hanya demi pemain, termasuk Messi.
Klub-klub di dua divisi teratas Spanyol menelan kerugian pendapatan sebesar 2,013 miliar euro (Rp34 triliun) selama musim 2019-2020 dan 2020-2021 akibat dampak pandemi virus corona.
Aturan La Liga menyebutkan klub Spanyol dilarang melampaui batas gaji total yang telah ditetapkan oleh liga itu sendiri yang dalam kasus Barca adalah 348 juta euro (Rp5,8 triliun) selama musim lalu, itu pun turun dari 671,4 juta euro (Rp11,3 triliun) dari musim sebelumnya.
Musim lalu Barca masih dibolehkan melewati batas itu tetapi sekarang La Liga sudah tak mau menolerir penyimpangan lebih jauh.
Laporta mengakui bahwa tagihan gaji Barca dengan Messi bakal mencapai 110 persen dari pendapatan klub itu. Mempertahankan Messi akan membuat beban gaji menjadi terlalu tinggi sehingga pemain ini tak bisa dipertahankan.
Tak boleh ada kontrak baru, termasuk Messi
Sejumlah kalangan bertanya mengapa Messi, seandainya pemain ini sangat mencintai klub, tidak bisa bertahan dan bermain tanpa bayaran.
Jawabannya akan sangat menggelikan jika pemain terbaik di dunia itu mau atau harus menyetujui usul itu. Ini mustahil terjadi.
Tanpa sejalan dengan aturan batas gaji, Barcelona dilarang mendaftarkan pemain baru. Mengingat kontrak Messi sebelumnya telah berakhir Juni lalu, maka dia akan dianggap sebagai pemain baru.
Baca juga: Barcelona konfirmasi kepergian Lionel Messi
Itu juga menimbulkan pertanyaan seputar rekrutan musim panas ini yang telah diumumkan klub, di mana Memphis Depay, Sergio Aguero dan Eric Garcia sudah direkrut dengan status bebas transfer dan Emerson Royal bergabung dari Real Betis.
Sejumlah kalangan mungkin bertanya mengapa La Liga tidak bisa fleksibel, mengingat Messi menjadi daya tarik global besar untuk sepak bola Spanyol.
UEFA telah melonggarkan aturan keuangan yang adil guna membantu klub yang terdampak pandemi, tetapi liga Spanyol bersikukuh tak mau memberikan kelonggaran.
Baca juga: Messi akhirnya ucapkan perpisahan secara resmi kepada Barcelona
Baca juga: Messi akui dapat banyak tawaran tapi tak bisa konfirmasi lebih jauh
Baca juga: Ronald Koeman bersemangat songsong musim baru walau tanpa Lionel Messi
Jadi, mengapa dia meninggalkan satu-satunya klub yang dia bela selama 17 tahun karir profesionalnya? Inilah dua jawabannya seperti dianalisis AFP.
Aturan batas gaji dari La Liga
Barcelona mengaku tidak mempunyai pilihan selain melepas pemain berusia 34 tahun itu dalam status bebas transfer menyusul kontraknya sudah berakhir Juni, karena mereka kesulitan memangkas utang menggunung sebesar 1,2 miliar euro (Rp20,2 triliun).
Messi sudah bersedia gajinya dipangkas 50 persen, dan studi menunjukkan nilai komersial Messi untuk klub itu jauh melebihi gajinya yang selangit itu.
Namun, utang menggunung itu dan keharusan mematuhi batasan gaji liga Spanyol yang ketat memaksa Messi hengkang.
Klub Katalan itu menghamburkan 222 juta euro (Rp3,75 triliun) yang diterima dari PSG pada 2017 menyusul transfer Neymar dengan belanja lebih dari 100 juta euro untuk pemain-pemain seperti Philippe Coutinho, Antoine Griezmann, dan Ousname Dembele.
Baca juga: Barca terpaksa lepas Messi karena kelangsungan klub di atas segalanya
Presiden Joan Laporta mengakui kerugian selama musim lalu saja mencapai hampir 500 juta euro (Rp8.45 triliun) dan menandaskan dia tak mau "menggadaikan" masa depan Barca hanya demi pemain, termasuk Messi.
Klub-klub di dua divisi teratas Spanyol menelan kerugian pendapatan sebesar 2,013 miliar euro (Rp34 triliun) selama musim 2019-2020 dan 2020-2021 akibat dampak pandemi virus corona.
Aturan La Liga menyebutkan klub Spanyol dilarang melampaui batas gaji total yang telah ditetapkan oleh liga itu sendiri yang dalam kasus Barca adalah 348 juta euro (Rp5,8 triliun) selama musim lalu, itu pun turun dari 671,4 juta euro (Rp11,3 triliun) dari musim sebelumnya.
Musim lalu Barca masih dibolehkan melewati batas itu tetapi sekarang La Liga sudah tak mau menolerir penyimpangan lebih jauh.
Laporta mengakui bahwa tagihan gaji Barca dengan Messi bakal mencapai 110 persen dari pendapatan klub itu. Mempertahankan Messi akan membuat beban gaji menjadi terlalu tinggi sehingga pemain ini tak bisa dipertahankan.
Tak boleh ada kontrak baru, termasuk Messi
Sejumlah kalangan bertanya mengapa Messi, seandainya pemain ini sangat mencintai klub, tidak bisa bertahan dan bermain tanpa bayaran.
Jawabannya akan sangat menggelikan jika pemain terbaik di dunia itu mau atau harus menyetujui usul itu. Ini mustahil terjadi.
Tanpa sejalan dengan aturan batas gaji, Barcelona dilarang mendaftarkan pemain baru. Mengingat kontrak Messi sebelumnya telah berakhir Juni lalu, maka dia akan dianggap sebagai pemain baru.
Baca juga: Barcelona konfirmasi kepergian Lionel Messi
Itu juga menimbulkan pertanyaan seputar rekrutan musim panas ini yang telah diumumkan klub, di mana Memphis Depay, Sergio Aguero dan Eric Garcia sudah direkrut dengan status bebas transfer dan Emerson Royal bergabung dari Real Betis.
Sejumlah kalangan mungkin bertanya mengapa La Liga tidak bisa fleksibel, mengingat Messi menjadi daya tarik global besar untuk sepak bola Spanyol.
UEFA telah melonggarkan aturan keuangan yang adil guna membantu klub yang terdampak pandemi, tetapi liga Spanyol bersikukuh tak mau memberikan kelonggaran.
Baca juga: Messi akhirnya ucapkan perpisahan secara resmi kepada Barcelona
Baca juga: Messi akui dapat banyak tawaran tapi tak bisa konfirmasi lebih jauh
Baca juga: Ronald Koeman bersemangat songsong musim baru walau tanpa Lionel Messi
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: