Sandiaga: 4.771 pelaku industri telah daftar sertifikasi CHSE
9 Agustus 2021 17:14 WIB
Tangkapan layar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam video sambutannya di pembukaan Gelar Buah Nusantara 2021 di Jakarta, Senin (9/8/2021). ANTARA/YouTube PerekonomianRI
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa jumlah pendaftar sertifikasi Cleanlinees, Health, Safety, dan Enviromental Sustainability (CHSE) mencapai 4.771 pelaku industri.
“Targetnya kita ingin mencapai 8.000 (pelaku industri), tapi kita ingin menggandeng pihak swasta dan pentahelix agar targetnya lebih banyak lagi,” kata dia dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara daring di Jakarta, Senin.
Dia mengharapkan CHSE dapat diterapkan secara totalitas, sehingga ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selesai maka akan kembali normal dan aktivitas berjalan seperti sediakala.
Selain itu, Sandi membeberkan perkembangan informasi bahwa penanganan COVID-19 di Kemenparekraf menurun di level 63 kasus aktif. Dalam arti, ujar dia, menurun dari puncaknya yang mencapai lebih dari 140 kasus aktif atau menurun 50 persen.
Kemenparekraf berupaya meredam penyebaran COVID-19 dengan menciptakan 22 sentra vaksinasi per 7 Agustus 2021. Sandi menyatakan bahwa sejak Februari 2021, pihaknya telah memvaksin lebih dari 160 ribu masyarakat dari pelaku parekraf.
“Target kami sampai September 2021 akan memvaksin lebih dari 450 ribu masyarakat dan pelaku parekraf. Kami akan berkolaborasi dan mengambil aksi dengan seluruh pihak,” ucap dia.
Sebelumnya, dalam pertemuan bersama Pemerintah Kota dan Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia Kota Bandung, Kamis (29/7), Sandi menjelaskan vaksinasi sangat penting sebagai salah satu pilar dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 melalui kekebalan komunal.
Mengenai persoalan CHSE, dia mengajak pelaku usaha, dalam hal ini Kamar Dagang dan industri (Kadin), untuk bersama pemerintah meluaskan jangkauan sertifikasi CHSE. Dengan itu, tingkat kesiapan pelaku usaha parekraf dalam operasionalnya di era adaptasi kebiasaan baru semakin besar.
"Sertifikasi CHSE ini harus betul-betul jadi gold standard. Kalau ada vaksin gotong royong, kenapa tidak ada CHSE gotong-royong. Pilot project-nya bisa dimulai dari Kota Bandung," kata dia.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya juga menerangkan bahwa sertifikasi CHSE menjadi salah satu hal yang selalu dikomunikasikan kepada pasar, baik domestik maupun mancanegara. Karenanya, ia mendorong agar pelaku usaha parekraf untuk dapat mendaftarkan usahanya.
Baca juga: Sandiaga ajak UMKM belajar buat konten digital sambil berjualan online
Baca juga: Pegiat ekraf diminta jadikan PPKM darurat momen evaluasi CHSE
Baca juga: Sandiaga Uno ajak komunitas otomotif perkuat CHSE saat berwisata
“Targetnya kita ingin mencapai 8.000 (pelaku industri), tapi kita ingin menggandeng pihak swasta dan pentahelix agar targetnya lebih banyak lagi,” kata dia dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara daring di Jakarta, Senin.
Dia mengharapkan CHSE dapat diterapkan secara totalitas, sehingga ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selesai maka akan kembali normal dan aktivitas berjalan seperti sediakala.
Selain itu, Sandi membeberkan perkembangan informasi bahwa penanganan COVID-19 di Kemenparekraf menurun di level 63 kasus aktif. Dalam arti, ujar dia, menurun dari puncaknya yang mencapai lebih dari 140 kasus aktif atau menurun 50 persen.
Kemenparekraf berupaya meredam penyebaran COVID-19 dengan menciptakan 22 sentra vaksinasi per 7 Agustus 2021. Sandi menyatakan bahwa sejak Februari 2021, pihaknya telah memvaksin lebih dari 160 ribu masyarakat dari pelaku parekraf.
“Target kami sampai September 2021 akan memvaksin lebih dari 450 ribu masyarakat dan pelaku parekraf. Kami akan berkolaborasi dan mengambil aksi dengan seluruh pihak,” ucap dia.
Sebelumnya, dalam pertemuan bersama Pemerintah Kota dan Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia Kota Bandung, Kamis (29/7), Sandi menjelaskan vaksinasi sangat penting sebagai salah satu pilar dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 melalui kekebalan komunal.
Mengenai persoalan CHSE, dia mengajak pelaku usaha, dalam hal ini Kamar Dagang dan industri (Kadin), untuk bersama pemerintah meluaskan jangkauan sertifikasi CHSE. Dengan itu, tingkat kesiapan pelaku usaha parekraf dalam operasionalnya di era adaptasi kebiasaan baru semakin besar.
"Sertifikasi CHSE ini harus betul-betul jadi gold standard. Kalau ada vaksin gotong royong, kenapa tidak ada CHSE gotong-royong. Pilot project-nya bisa dimulai dari Kota Bandung," kata dia.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya juga menerangkan bahwa sertifikasi CHSE menjadi salah satu hal yang selalu dikomunikasikan kepada pasar, baik domestik maupun mancanegara. Karenanya, ia mendorong agar pelaku usaha parekraf untuk dapat mendaftarkan usahanya.
Baca juga: Sandiaga ajak UMKM belajar buat konten digital sambil berjualan online
Baca juga: Pegiat ekraf diminta jadikan PPKM darurat momen evaluasi CHSE
Baca juga: Sandiaga Uno ajak komunitas otomotif perkuat CHSE saat berwisata
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: