Batam (ANTARA News) - Sekitar setengah dari seluruh kloter jemaah haji embarkasi Batam, Kepulauan Riau, diberangkatkan terlambat rata-rata 2 jam 21 menit dari Bandara Hang Nadim.

"Dari 23 kelompok terbang yang kami berangkatkan, sebanyak 12 di antaranya `delay` atau tertunda," kata Ketua Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Hang Nadim Batam Razali Djaya usai rapat evaluasi di Batam, Rabu.

Ia mengatakan bahwa PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam mencatat rata-rata keterlambatan penerbangan haji Maskapai Penerbangan Saudi Arabian Airlines itu mencapai 2 jam 21 menit setiap hari.

Dari 23 kloter Embarkasi Batam, kata dia, hanya satu penerbangan yang tepat waktu, sedang 10 penerbangan lainnya lebih awal.

"Bahkan ada keterlambatan penerbangan yang sampai 16 jam," kata dia.

Menurut dia, akibat keterlambatan itu, PPIH kesulitan karena harus mengatur ulang jadwal pengurusan haji.

Selain itu, keterlambatan penerbangan juga menyebabkan penambahan biaya konsumsi, karena jamaah harus diberikan makan malam. Akomodasi darat dari Asrama Haji ke bandara pun terkendala.

Dalam rapat evaluasi, PPIH meminta Saudi Arabian Airlines membayar konpensasi kerugian atas keterlambatan penerbangan.

"Kami meminta pihak maskapai untuk membayar konpensasi biaya makan dan akomodasi yang ditanggung panitia karena keterlambatan penerbangan," kata Razali.

Namun, ia enggan merinci biaya konpensasi yang diminta ke SAA.

"Yang biasanya, biaya makan tiap haji sekali makan Rp60.000," kata Razali.

Ia mengatakan bahwa UU Penerbangan mengatur pihak maskapai harus menanggung biaya makan dan penginapan apabila ada keterlambatan penerbangan.

Komitmen

Sementara itu, pihak SAA berkomitmen untuk memperbaiki kinerja agar tidak ada lagi keterlambatan penerbangan pada pemulangan jamaah dari tanah suci ke tanah air.

Menurut Razali, keterlambatan pemulangan jamaah akan menimbulkan dampak beruntun, tidak seperti bila penerbangan terlambat kala pemberangkatan haji.

"Karena ini berpengaruh pada connecting flight dari Asrama Haji ke daerah masing-masing," kata Razali.

Bila kedatangan jamaah di asrama terlambat, maka dikhawatirkan akan mengganggu jadwal pemulangan jamaah ke daerah masing-masing. Padahal panitia telah mengatur dan memesan tiket jamaah pulang ke daerah.

(Y011/B013/S026)