Pemerintah beri perhatian ke RS Covid Donohudan yang dibangun BUMN
9 Agustus 2021 15:09 WIB
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 di bangunan Madinah, Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah yang dibangun oleh Waskita Karya. ANTARA/HO-Waskita Karya/am.
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk, BUMN di bidang kontruksi, saat ini telah menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di bangunan Madinah, Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun meninjau lokasi tersebut. Saat peninjauan, keduanya puas dengan hasil yang dikerjakan Waskita.
“Very good. Senang melihat fasilitas yang tersedia apalagi semua buatan dalam negeri,” kata Luhut Binsar Panjaitan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Sementara itu Menkes Budi Gunadi Sadikin juga memberikan apresiasinya kepada Waskita. "Terus semangat! Teman-teman Donohudan hebat!” kata Budi Gunadi Sadikin.
Ini merupakan kunjungan Menteri Kabinet Indonesia Maju kedua ke rumah sakit setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akhir Juli lalu. Tidak hanya para Menteri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, juga mengunjungi rumah sakit ini. Luhut sempat memuji peralatan yang ada di rumah sakit karena semua buatan dalam negeri.
Director of Operation I PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Ketut Pasek Senjaya Putra menyampaikan saat ini pengerjaan sudah selesai 100 persen. Pasek menjelaskan ada 6 item pengerjaan yang dilakukan Waskita pada pembangunan rumah sakit darurat ini, antara lain, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, plumbing, elektronika, tata udara dan gas medis.
“Item-item itu dikerjakan dalam waktu 14 hari. Saat ini progresnya sudah 100 persen selesai. Kami bersyukur Pak Luhut, Pak Basuki, Pak Budi sudah melihat langsung pembangunan yang Kami kerjakan dan Kami mendapatkan pujian yang baik. Semoga rumah sakit ini berguna untuk pasien Covid di Solo Raya,” ujar Pasek.
Sedangkan Senior Vice President Building Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk Anak Agung Gede Sumadi menjelaskan bahwa pembangunan ruang perawatan ini juga sebagai bentuk kepedulian Waskita dalam mengatasi pandemi Covid-19. Di dalam rumah sakit darurat ini, dibeberkan Agung, memiliki 352 kamar tidur.
“Itu ada 8 bed HCU yang memanfaatkan aula makan, kemudian 344 bed dengan kapasitas tiap kamar 4 bed yang ada di sebagian lantai 1, seluruh lantai 2 dan seluruh lantai 3,” kata Agung.
Dia kemudian menerangkan bahwa HCU akan dilengkapi dengan instalasi medis dan penghawaan ruangan, termasuk juga ruang perawatan pasien covid gejala sedang dengan kelengkapan instalasi medis dan penghawaan ruang.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sempat melihat proses pembangunan rumah sakit ini. Menteri Basuki saat itu mengatakan, alat Kesehatan sudah akan masuk pada akhir Juli dan rumah sakit ini akan diperuntukan untuk gejala ringan dan sedang.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun meninjau lokasi tersebut. Saat peninjauan, keduanya puas dengan hasil yang dikerjakan Waskita.
“Very good. Senang melihat fasilitas yang tersedia apalagi semua buatan dalam negeri,” kata Luhut Binsar Panjaitan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Sementara itu Menkes Budi Gunadi Sadikin juga memberikan apresiasinya kepada Waskita. "Terus semangat! Teman-teman Donohudan hebat!” kata Budi Gunadi Sadikin.
Ini merupakan kunjungan Menteri Kabinet Indonesia Maju kedua ke rumah sakit setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akhir Juli lalu. Tidak hanya para Menteri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, juga mengunjungi rumah sakit ini. Luhut sempat memuji peralatan yang ada di rumah sakit karena semua buatan dalam negeri.
Director of Operation I PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Ketut Pasek Senjaya Putra menyampaikan saat ini pengerjaan sudah selesai 100 persen. Pasek menjelaskan ada 6 item pengerjaan yang dilakukan Waskita pada pembangunan rumah sakit darurat ini, antara lain, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, plumbing, elektronika, tata udara dan gas medis.
“Item-item itu dikerjakan dalam waktu 14 hari. Saat ini progresnya sudah 100 persen selesai. Kami bersyukur Pak Luhut, Pak Basuki, Pak Budi sudah melihat langsung pembangunan yang Kami kerjakan dan Kami mendapatkan pujian yang baik. Semoga rumah sakit ini berguna untuk pasien Covid di Solo Raya,” ujar Pasek.
Sedangkan Senior Vice President Building Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk Anak Agung Gede Sumadi menjelaskan bahwa pembangunan ruang perawatan ini juga sebagai bentuk kepedulian Waskita dalam mengatasi pandemi Covid-19. Di dalam rumah sakit darurat ini, dibeberkan Agung, memiliki 352 kamar tidur.
“Itu ada 8 bed HCU yang memanfaatkan aula makan, kemudian 344 bed dengan kapasitas tiap kamar 4 bed yang ada di sebagian lantai 1, seluruh lantai 2 dan seluruh lantai 3,” kata Agung.
Dia kemudian menerangkan bahwa HCU akan dilengkapi dengan instalasi medis dan penghawaan ruangan, termasuk juga ruang perawatan pasien covid gejala sedang dengan kelengkapan instalasi medis dan penghawaan ruang.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sempat melihat proses pembangunan rumah sakit ini. Menteri Basuki saat itu mengatakan, alat Kesehatan sudah akan masuk pada akhir Juli dan rumah sakit ini akan diperuntukan untuk gejala ringan dan sedang.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: