Gianyar, Bali (ANTARA) - Nilai mata uang dolar AS naik terhadap mata uang utama pada hari Senin, mencapai level yang tertinggi empat bulan terakhir terhadap euro, karena aksi para pedagang terkait dengan langkah pengurangan stimulus oleh Federal Reserve.

Greenback yang dikenal sebagai dollar AS menguat sejauh 1,1742 dolar per euro, memperpanjang (pop) 0,6 persen dari hari Jumat, ketika laporan lapangan kerja Amerika yang kuat memicu taruhan bahwa pengurangan pembelian aset dapat dimulai tahun ini dan suku bunga yang lebih tinggi dapat menyusul segera setelah 2022.

Indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam rival, naik ke level tertinggi dua minggu 92,915. Dolar juga mencapai level tertinggi hampir dua minggu di 110,37 yen.

"Penggajian di Amerika mengubah peta pasar mata uang," kata Chris Weston, kepala penelitian di broker Pepperstone di Melbourne.


Indeks dolar mengincar penutupan di atas 93, sementara mata uang itu bisa menuju 1,1704 dolar per euro, tulis Weston,

Ia menambahkan kurs dollar AS bisa naik lebih jauh terhadap yen juga jika imbal hasil AS terus bergerak lebih tinggi.

Tidak ada perdagangan saham di Tokyo pada hari Senin karena hari libur nasional di Jepang. Pasar Singapura juga ditutup.

Laporan penggajian non-pertanian di Amerika hari Jumat menunjukkan pekerjaan meningkat sebesar 943.000 pada Juli dibandingkan dengan perkiraan 870.000.

Baca juga: Mata uang Dolar melonjak didorong data laporan pekerjaan AS